Penanganan Corona

Sepekan Empat Dokter Meninggal Karena Covid-19, Total Sudah 136 yang Gugur

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebaran data dokter di Indonesia yang meninggal karena Covid-19, berdasarkan survei dari Tim Mitigasi PB IDI. Hingga Sabtu (12/9/2020) terdapat 115 dokter di Tanah Air yang meninggal karena corona, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia.

TRIBUN-PANTURA.COM, JAKARTA - Jumlah kematian dokter akibat terpapar Covid-19 terus bertambah.

Wakil Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Ari Kusuma Januarto mengatakan, pekan ini ada empat orang dokter meninggal dunia akibat Covid-19.

"Pekan ini, empat orang dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Dalam waktu dua pekan Oktober, sudah ada sembilan dokter meninggal dunia," ujar Ari dalam keterangan tertulis PB IDI yang diterima Kompas.com, Kamis (15/10/2020).

"Sehingga total 136 dokter wafat akibat Covid-9 (secara keseluruhan)," tuturnya.

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Kenaikan Rp 2.000 Berikut Daftar Lengkapnya

Baca juga: Buka 44.500 Lapangan Kerja, Pemkab Tegal Gandeng Kementerian ATR/BPN

Baca juga: Pohon Setinggi Sekitar 10 Meter di Jalan Kolonel Sugiono Semarang Tumbang, 2 Orang Jadi Korban

Baca juga: PP Muhammadiyah: Aparat Penegak Hukum Bukan Kepanjangan Tangan Penguasa


Ari merinci, para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 71 dokter umum dan 63 dokter spesialis serta 2 residen.

Seluruhnya berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 66 IDI Cabang ( Kota/Kabupaten).

Kemudian, berdasarkan data provinsi, angka kematian dokter terbanyak berada di Jawa Timur (32 dokter).

Secara berturut-turut disusul oleh Sumatra Utara (23 dokter), DKI Jakarta (19 dokter), Jawa Barat (12 dokter), Jawa Tengah (9 dokter), Sulawesi Selatan (6 dokter), Bali (5 dokter), Sumatra Selatan (4 dokter).

Lalu, ada Kalimantan Selatan (4 dokter), Aceh (4 dokter), Kalimantan Timur (3 dokter), Riau (4 dokter), Kepulauan Riau (2 dokter), DI Yogyakarta (2 dokter), Nusa Tenggara Barat (2 dokter), Sulawesi Utara (2 dokter), Banten (2 dokter), dan Papua Barat (1 dokter).

Merujuk data ini, kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan masih terjadi dengan angka kematian yang semakin mengkhawatirkan.

"Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar Covid 19 - ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," kata Ari.

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Kamis 15 Oktober 2020

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Kamis 15 Oktober 2020

Baca juga: Makna Sedekah Nasi Langgi Rebo Wekasan di Tegal, Persembahan Tolak Bala Diberikan untuk Tetangga

Baca juga: Oknum Jasa Didiga Jual Kapal Sitaan dari Vietnam, Modusnya Dicat Ulang

"Setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya. Harus ada kerja sama menyeluruh baik dari Pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan," tuturnya.

Ari menyebutkan, perhatian semua pihak diharapkan bisa membantu tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

"Tidak hanya masyarakat, namun Kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerjasama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," kata dia. (*)