TRIBUNPANTURA.COM, JAKARTA - Merasa dipermainkan petugas saat mengurus perizinan atau layanan publik bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali anak dari Mahfud MD.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bercerita mengenai anaknya yang sempat dipermainkan oleh pegawai pelayanan publik.
Hal itu didiungkapkan Mahfud MD dalam acara peluncuran aplikasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang disiarkan melalui akun Youtube Kemenpan-RB, Selasa (27/10/2020).
Baca juga: Bawaslu Selesaikan Sengketa Pilkada Secara Cepat di 5 Wilayah Jateng Ini, Tak Perlu Sidang
Baca juga: Volume Kendaraan Tol Pemalang-Batang Diperkirakan Naik 20 Persen, Zakaria: Dampak Libur Panjang
Baca juga: Kiswanto Bunuh Teman Semasa SD di Kamar Hote Kudusl: Dia Tak Ingin Hubungan Haram Ini Berkahir
Baca juga: Saksikan 31 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan di Petungkriyono, Ayah Korban: Sangat Mengerikan
Mahfud MD mengatakan, kala itu anaknya sedang mengurus izin untuk mendirikan klinik di Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
"Anak saya itu dokter mau mendirikan klinik, kan harus izin. Datanglah ke Depnaker di suatu tempat," kata Mahfud.
Menurut dia, khusus untuk mengurus perizinan dijadwalkan pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Sementara anaknya sudah tiba ke lokasi depnaker pada pukul 08.00 WIB.
"Dia datang jam 8.00 WIB, sampai jam 10.00 WIB pegawainya belum datang, ya pulang, karena jam 10.00 WIB ada kuliah, ngajar," ujar dia.
Mahfud MD menuturkan, anaknya juga sempat bertanya pada petugas, namun petugas itu hanya menegaskan, bahwa jam operasional untuk perizinan masih memiliki waktu sampai pukul 11.00 WIB.
Keesokan harinya, anaknya datang ke depnaker pukul 11.00 WIB. Namun setibanya di sana petugas yang mengurus perizinan sudah pulang.
"Loh kemarin belum datang, sekarang sudah pulang."
"Nah dengan kayak gini, kan ketahuan," tutur dia.
Oleh karena itu, Mahfud MD menilai perlu adanya SPBE, sehingga kejadian seperti yang dialami anaknya tidak terjadi lagi di masyarakat, karena sudah terpantau.
"Memanilisir terjadinya praktik korupsi dalam pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah, serta dapat mewujudkan proses kerja yang efisien dan efektif serta meningkatkan kualitas pelayanan publik," ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Mahfud MD tentang Anaknya Dipermainkan Pegawai Pelayanan Publik
Baca juga: Malam Ini Diprediksi Arus Mudik ke Jateng Tinggi, Kapolda: Diperkirakan 8.000 Kendaraan Melintas
Baca juga: 13 Pendaftar Lelang Jabatan Sekda Jateng Penuhi Syarat, Siapa Saja Mereka? Ini Kata BKD
Baca juga: Aplikasi Belajar Siswa Di-hack Orang, Ketua MKKS SMP Slawi Ungkap Kendala Pembelajaran Daring
Baca juga: Emak-emak PKL Ngamuk Siram Bensin Petugas Satpol PP, Kasusnya Berakhir Begini, Polisi Bersyukur