TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Bendung Simongan ternyata menjadi spot favorit bagi para mancing mania di Kota Semarang.
Di tempat tersebut terdapat belasan pemancing setiap harinya.
Jumlah itu bertambah jika di akhir pekan.
"Hari Sabtu dan Minggu para mancing mania bisa sampai 50 orang lebih berjejer rapi memancing di Bendung Simongan," ujar seorang pemancing, Untung Suwito (43) warga Bongsari, Semarang Barat kepada Tribun-Pantura.com, Jumat (6/11/2020).
Untung sapaannya, mengatakan, memilih spot memancing di tempat tersebut lantaran masih banyak ikan nila.
Baca juga: Pencuri di Purbalingga Ditangkap Setelah Terbatuk saat Bersembunyi
Baca juga: Berikut Jadwal Samsat Online Keliling di Demak, Sabtu, 7 November 2020
Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca Demak, 7 November 2020
Baca juga: Band Asal Semarang Soulgroove Luncurkan Single Ketiga
Adapula ikan jenis lain seperti lele, tawes dan lainnya.
Selain itu, mancing di Bendung Simongan tentu gratis dan hanya bermodal lumut untuk pakan ikan.
"Berbeda kalau mancing di tambak yang harus bayar dan beli pakan. Padahal kan intinya sama yaitu salurkan hobi," tuturnya.
Jika tekun dari pagi hingga sore hari, menurutnya, dapat memperoleh ikan kurang lebih 5 kilogram.
"Dulu sebelum ada penjaring ikan bisa 10 kilogram perhari. Jadi jengkel juga sama para penjaring namun mau gimana lagi kan sama-sama cari ikan," bebernya.
Hasil pancingan tersebut, kata Untung, biasanya dibeli oleh tetangganya yang ingin makan ikan.
Kalau tidak dia olah untuk lauk keluarganya.
"Tentu sangat membantu di tengah pandemi Covid-19. Kerja saya sebagai sopir juga jarang dapat kerjaan selama pandemi ini," ujarnya.
Pemancing lain Nurwandiro (71) menuturkan, sudah memancing di Bendung Simongan selama empat tahun.
Dia mengaku, mendapat ikan hasil memancing paling sedikit setengah kilogram.
Namun rata-rata dia dapat 3 kilogram.
"Hampir tiap hari mancing di Bendung Simongan. Betah aja di sini karena strategis sekaligus banyak ikan nilanya. Di tempat asal saya tidak ada Bendungan seperti ini," terang warga asal Cengkareng, Jakarta Barat ini.
Pemancing lain, Fani (46) mengatakan, memancing di Bendung Simongan memang untuk konsumsi pribadi.
Dia memancing hanya untuk menyalurkan hobinya.
"Di kalangan pemancing Bendung Simongan dikenal sebagai surga nila. Saya pribadi biasanya memancing di sini mulai Agustus hingga Januari. Di waktu itu ikan lagi banyak-banyaknya," bebernya.
Di sisi lain, operator Bendung Simongan sudah menegur kepada para pemancing agar tidak memancing di tengah bendungan.
Pasalnya jika ada limpasan air dari hulu sungai Kaligarang para pemancing bisa terbawa arus.
Namun peringatan dari para operator Bendung Simongan memang tidak dihiraukan oleh pemancing.
"Kami sudah menegur berkali-kali namun mereka tetap ngeyel," kata Operator Bendung Simongan, Danang Wahyu Putranto kepada Tribunjateng.com.
Dia mengatakan, pemancing boleh saja melakukan aktifitasnya namun jangan di tengah Bendungan.
Padahal sudah ada beberapa kejadian hampir hanyutnya para pemancing akibat memancing di tempat tersebut.
Terakhir pada bulan kemarin ada seorang pemancing kena limpasan air namun tidak sadar.
Selepas diberitahu air sudah meninggi. Beruntung pemancing itu bisa menyelamatkan diri.
"Kami tidak ingin ada korban sehingga semua harus mematuhi aturan," pesannya.
Baca juga: Erupsi Merapi dan Pandemi, Warga Magelang Mulai Mengungsi di Bilik Bersekat
Baca juga: Menelisik Simbol Jasa Keamanan Truk Jalur Pantura
Baca juga: Dekati Istri Orang, Coro di Blora Ditangkap Polisi Gara-gara Ini
Baca juga: Nikah Siri dengan Caleg DPRD Ketua KPU Dipecat, Dapat iPhone dan Janjikan Penambahan Suara
Aturan itu memang ditanggapi santai oleh para pemancing.
Seperti halnya dari Untung, dia. menuturkan, selalu memperhatikan cuaca dan debit di Bendungan saat memancing.
Jika debit tinggi dia mengaku tidak berani memancing di tengah Bendungan.
"Paling mancing di pinggir tapi hasilnya lebih sedikit," katanya.
Sementara Nurwandiro menuturkan, tak terlalu merisaukan larangan itu lantaran sudah terbiasa memancing di Bendung Simongan.
"Hujan pun saya berani karena bisa berenang," bebernya.