Berita Regional

Tiga Orang Penambang Tewas Tertimbun Longsor

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmansyah memimpin koordinasi tim gabungan pencarian jenazah penambang emas korban longsor lubang tambang sedalam 60 meter di Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Sabtu (21/11/2020) pagi. (KOMPAS.com/Dokumentasi BASARNAS)

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Upaya pencarian 10 penambang emas asal Tasikmalaya, Jawa Barat, yang terjebak longsor dalam sebuah lubang tambang di Kalimantan Tengah, masih berlangsung.

Sampai dengan Sabtu (21/11/2020) pagi, tiga di antara 10 korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

Ketiga jenazah sudah berada di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk diidentifikasi.

Baca juga: Kabar Duka, Ricky Yacob Legenda Sepak Bola Indonesia Meninggal Dunia saat Bermain Bola di Senayan

Baca juga: Satpol PP Kota Semarang Tertibkan Baliho Ilegal Bergambar Habib Rizieq

Baca juga: KPU Gelar Simulasi Pemungutan Suara di Masa Pandemi, Setiap TPS Akan Disediakan Hazmat

Baca juga: Info.gtk.kemdikbud.go.id, Cek BLT Guru Honorer Rp1,8 Juta, Bila Kesulitan Coba Lakukan Ini

Menurut dokter ahli forensik RSSI Pangkalan Bun, Eryanto, pihaknya telah mengambil data post-mortem dari ketiga jenazah. 

"Ada tiga yang sudah saya identifikasi, penyebab mati lemas (asfiksia), karena terhalangnya udara masuk ke saluran pernapasan akibat tertimbun tanah longsor," kata Eryanto, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat.   

Saat ditanya identitas para korban, Eryanto menyatakan belum bisa mengidentifikasi para korban karena belum mendapatkan data ante-mortem dari pihak kepolisian.

Hanya, dia menerangkan, ketiga korban diketahui meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.

Kesepuluh penambang emas tersebut diketahui terkubur di lubang tambang sedalam 60 meter yang terletak di kawasan Sungai Seribu, RT 006 Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, sejak Rabu (18/11/2020) pagi.

Upaya pencarian baru membuahkan hasil pada Jumat (20/11/2020) siang.

Menurut Lurah Pangkut Atan, dua dari 10 korban ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. Sedangkan seorang lagi diangkat dari lubang tambang sekitar pukul 14.00 WIB. 

"Semua korban sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin. Saat ini, ada lima jenazah korban lagi yang sudah terlihat di dasar lubang," ujar Atan Jumat petang. 

Koordinator Tim SAR Wilayah Pangkalan Bun M Ridwan mengatakan, upaya pencarian pagi ini akan dilanjutkan.

Namun, pihaknya kesulitan karena tidak mengenali kondisi lubang tambang yang dalamnya mencapai 60 meter.

Baca juga: Sempat Renang Sore Hari, Bocah 9 Tahun di Kebumen Ditemukan Meninggal di Sungai

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca Demak, 21 November 2020: Hujan Petir Turun Sore Hari

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Sabtu 21 November, Buka di Pasar Bandung dan 2 Tempat Lainnya

Baca juga: Sempat Renang Sore Hari, Bocah 9 Tahun di Kebumen Ditemukan Meninggal di Sungai

"Kami masih menunggu keterangan dari dua korban selamat, tapi mereka masih ada di Polsek Aruta," kata Ridwan. 

Lokasi lubang tambang yang berada di Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara terletak sekitar 2 jam perjalanan dari Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat. 

Sebelumnya, informasi tentang longsor yang menyebabkan 10 dari 12 kelompok penambang emas asal Jawa Barat ini disampaikan Camat Arut Utara M Ikhsan kepada sejumlah awak media melalui keterangan pers yang disebarkan melalui pesan singkat pada Rabu (18/11/2020) malam. (*)