TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menempati peringkat pertama angka tingkat kesembuhan pasien Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, penambahan pasien sembuh Covid-19 di wilayahnya itu adalah dinamika yang belum selesai.
Tingginya angka harian pasien sembuh dari Covid-19, diakui Ganjar, seiring dengan masifnya tes PCR untuk mendeteksi keberadaan virus corona.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng Jadi Sorotan Presiden, Begini Respon Gubernur Ganjar
Baca juga: Jenguk Ibu yang Dirawat di RS Pria Ini Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara, Remas Payudara Pasien Lain
Baca juga: Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen Deklarasi Siap Bertarung dalam Pemilihan Ketua Umum PPP: Ini Amanah
Baca juga: Rumah Mahfud MD di Madura Digeruduk Ratusan Orang, Keluarga Ketakutan dan Segera Diungsikan
“Maksudnya, kalau semua menginput datanya dengan akurat dan benar, maka nanti akan terbaca performance apakah baik atau buruk,” ujar Ganjar.
Pernyataan itu ia sampaikan usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (1/12/2020).
Kepada petugas medis di Jateng, Ganjar mengatakan, tak perlu takut. Sebab, tindakan yang mereka lakukan sudah benar.
"Maka dari itu, kalau hasilnya bagus ya alhamdulillah. Cuma, kalau datanya beda dan njeglek (turun) seperti itu, ya ini akan berpengaruh," kata Ganjar, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (02/12/2020).
Perbaikan data, lanjut dia, sangat penting dalam penilaian masyarakat sekaligus dalam pengambilan kebijakan. Jika memang jelek, maka harus ada upaya memperbaiki.
"Tapi kan kami enggak. Kami sudah kerja keras, kepolisian sudah turun masa terus jelek ada apa. Berarti ada yang keliru. Maka, kami sedang terus mengkonsolidasikan ini," jelas Ganjar.
Ganjar juga tak menampik, banyaknya angka kesembuhan itu berkorelasi dengan tingginya tes polymerase chain reaction (PCR) di Jateng.
Menurutnya, semakin tinggi pengetesan, maka semakin cepat terdeteksi.
"Dengan begitu, maka bisa segera ditangani dan kemudian sembuh. Performance-nya pasti akan bagus, kecuali kami nggak mau ngetes."
"Maka, performance-nya terlihat bagus tapi bahaya," ujarnya.
Oleh karenanya, Ganjar menyampaikan pada seluruh jajarannya agar tidak terpengaruh dengan bullying, cacian dan lainnya.
Namun, tetap lakukan tes terus-menerus dan tidak boleh berhenti.
"Jangan berhenti, terus di tes. Yakinlah bahwa keselamatan itu penting. Soal kami dimarahi orang, itu biasa. Asalkan, tetap melakukan tes,” ujarnya.