Berita Kecelakaan

Ini Penyebab Mobil yang Dikendarai Tabrak Pemotor Hingga Tewas

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo (kanan)

TRIBUN-PANTURA.COM, JAKARTA - Kasus kecelakaan yang melibatkan mobil yang dikemudikan polisi dengan beberapa sepeda motor dan menewaskan seorang korban berlanjut.

Handana, yang ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan di Pasar Minggu yang menewaskan satu orang pemotor pada Jumat (25/12/2020), mengakui bahwa dirinya telah menyerempet mobil yang dikemudikan oleh Aiptu Imam Chambali.

Handana melakukan hal tersebut karena ingin meminta pertanggungjawaban Imam yang menurut dia telah memukulnya saat mereka terlibat cekcok.

Baca juga: Gol Penyeimbang Saat Ladeni MU Tercatat Sebagai Gol Bunuh Diri, Vardy Tetap di Bawah Salah

Baca juga: Viral Pria Berpakaian Ala Kadarnya Tidak Dilayani Saat Beli iPhone 12, Rekaman CCTV Berbeda

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Minggu 27 Desember 2020

Baca juga: Ini Formasi yang Paling Dibutuhkan Dalam Seleksi CPNS 2021

 Handana mengakui hal tersebut setelah pihak penyidik dari Polda Metro Jaya menunjukkan rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik diserempetnya mobil Innova silver yang dikendarai Aiptu Imam oleh mobil Hyundai hitam yang dikendarai Handana.

"Tersangka mengaku berusaha menghentikan mobil Innova yang dikemudikan Aiptu IC dengan tujuan meminta pertanggungjawaban akibat sebelumnya tersangka mengaku dipukul oleh Aiptu IC," jelas Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo dalam konferensi pers, Sabtu (26/12/2020).

Sambodo menjelaskan, Aiptu Imam kehilangan kendali saat mengemudikan kendaraannya karena diserempet oleh Handana. Akibatnya, Innova yang dia kendarai pindah jalur dan menabrak tiga pemotor yang melaju berlawanan arah.

Handana sendiri telah melaporkan aksi pemukulan tersebut kepada pihak Polres Jakarta Selatan.

"Terkait dengan dugaan pemukulan, tersangka sudah membuat laporan polisi di Polres Jakarta Selatan untuk melaporkan terjadinya kasus pemukulan oleh polisi kepada yang bersangkutan," jelas Sambodo.

Menurut Handana, pemukulan terjadi di depan SMP Suluh, sekitar 200 meter dari lokasi kecelakaan. Pemukulan terjadi setelah Handana dan Aiptu Imam terlibat dalam adu mulut.

Awalnya, Handana merasa jalannya dipotong oleh Aiptu Imam ketika berbelok dari arah Jalan Raya Ragunan menuju Jalan Mangga Besar.

"Terjadi cekcok karena tersangka merasa jalannya dipotong oleh si polisi ketika belok kanan dari arah Ragunan mau belok ke arah Mangga Besar," lanjut Sambodo.

 
Karena hal tersebut terjadi perselisihan antara Handana dan Aiptu Imam.

"Kemudian sempat terjadi perselisihan di jalan. Kemudian mobil polisi memotong dan menghentikan mobil Hyundai dan menurut pengakuan tersangka, si polisi memukul di situ," tambah Sambodo.

Sambodo menjelaskan bahwa pihak Reserse Polres Jakarta Selatan dan Propam akan mengusut kasus tersebut.

"Ini akan cek lagi di lapangan, tentu karena yang bersangkutan telah membuat laporan nanti dari pihak Reserse dan Propam akan memanggil saksi, cek olah TKP, dan sebagiannya," jelasnya.

Halaman
123