TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Seminggu terakhir harga cabai di beberapa pasar di Kabupaten Tegal terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Namun yang paling melonjak yaitu harga cabai rawit setan karena mencapai Rp60 ribu per kilogram.
Saat Tribunpantura.com mencoba menanyakan harga terkini berbagai jenis cabai yang ada di Pasar Banjaran Kabupaten Tegal pada Senin (28/12/2020), harga beragam ada yang sudah turun tapi juga ada yang mengalami kenaikan.
Baca juga: Villa di Wilayahnya Jadi Tempat Latihan Tempur Teroris, Begini Respon Plt Lurah Bandungan
Baca juga: Jateng Tertarik Gunakan GeNose Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM, Ganjar: Sudah Pesan
Baca juga: Dua Penambang Pasir di Bengawan Solo Hanyut Terseret Perahunya, BPBD: Ditemukan Tewas
Baca juga: Fortuner Ugal-ugalan Tabrak Xpander hingga Terbalik, Terobos Portal Komplek TNI AU Lanud Iskandar
Pedagang cabai di Pasar Banjaran, Eka menuturkan, harga cabai sudah seminggu terakhir naik turun jadi selalu berubah-ubah.
Namun yang paling melonjak yaitu harga cabai rawit setan Rp60 ribu per kilogram. Padahal biasanya paling dikisaran Rp45 ribu - Rp50 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga cabai rawit biasa saat ini Rp50 ribu per kilogram, padahal biasanya Rp30 ribu per kilogram.
Begitu juga untuk harga cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, cabai hijau keriting, dan cabai rawit hijau, juga sama mengalami kenaikan Rp40 ribu per kilogram padahal biasanya Rp35 ribu per kilogram.
"Sebetulnya harga cabai itu naik turun sudah semingguan ini, apalagi pas natal sempat mengalami kenaikan harga juga."
"Tapi ya selain momen tertentu, yang mempengaruhi harga biasanya karena dari petani juga sedang langka atau tidak panen."
"Sehingga barang susah didapat, ditambah musim hujan juga," tutur Eka, pada Tribunjateng.com, Senin (28/12/2020).
Masih di lokasi yang sama, Pedagang cabai di Pasar Banjaran Kabupaten Tegal, Marwah, mengaku harga cabai rawit biasa di tempatnya malah cenderung turun.
Untuk cabai rawit biasa saat ini harganya Rp35 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga Rp40 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga cabai merah keriting harganya Rp48 ribu per kilogram, turun dari harga sebelumnya Rp55 ribu per kilogram.
"Kalau di tempat saya harga cabai cenderung turun dari hari sebelumnya. Seperti cabai keriting hijau dari harga Rp55 ribu per kilogram, saat ini Rp37 ribu per kilogram."
"Ya memang harganya tidak stabil naik turun terus per harinya, harga sekarang besoknya bisa berubah lagi," ujarnya.
Sementara itu, Agen cabai di Pasar Banjaran Kabupaten Tegal, Ripin mengungkapkan, sudah tujuh tahun ia menjadi agen cabai kondisi saat ini adalah yang paling memprihatinkan.
Terutama saat pandemi Covid-19 mulai masuk di Kabupaten Tegal.
Diakui oleh Ripin, semenjak ada Covid-19 penjualan menurun drastis karena minat pembeli juga berkurang.
Pola beli masyarakat juga berubah drastis dari biasanya sebelum pandemi Covid-19 melanda.
"Saat ini kebanyakan pelanggan mengurangi belanjaan mereka. Katakan yang biasanya membeli cabai di tempat saya sampai 20 kilogram, sekarang paling mentok 5 - 10 kilogram."
"Belum lagi saya akhir-akhir ini juga malah sering rugi, karena jumlah cabai dari petani semakin sedikit dan otomatis harga di pasaran juga naik."
"Tapi sebagai agen saya paling hanya memberikan harga berapa, malah kadang sama sekali tidak mendapatkan untung," ungkap Ripin.
Di tempat berbeda, Pedagang cabai dan sayuran di Pasar Suradadi Kabupaten Tegal, Jaitun menambahkan, harga cabai di tempatnya ada yang mengalami kenaikan tapi ada juga yang turun.
Seperti untuk cabai merah keriting yang sebelumnya harga Rp65 ribu per kilogram saat ini Rp55 ribu per kilogram.
Cabai hijau besar yang sebelumnya harga Rp30 ribu - Rp32 ribu per kilogram, saat ini turun harga menjadi Rp28 ribu per kilogram.
"Kalau yang mengalami kenaikan harga cabai rawit setan, yang sebelumnya harga Rp50 per Kilogram saat ini harga Rp 60 ribu per kilogram. Jadi kenaikannya lumayan Rp10 ribu per kilogramnya."
"Tapi untuk sayuran seperti tomat harga turun dari Rp20 ribu per kilogram saat ini Rp10 ribu per kilogram," imbuhnya. (dta)
Baca juga: Viral Video Parodi Lagu Indonesia Raya, KBRI Bereaksi Keras, Malaysia Janji Tindak Tegas Pelaku
Baca juga: Begini Cara Pemkot Tegal Bubarkan Kerumunan di Tempat Umum, Bikin Orang Langsung Pergi
Baca juga: Serunya Komunitas Tuli Temanggung Berlatih Seni Stensil bersama Graphic Victims
Baca juga: Tinjau Perayaan Natal di Tegal, Wawali Jumadi Ajak Umat Kristiani Jadi Relawan Mandiri Covid-19