TRIBUNPANTURA.COM, BLORA - Kampung Durian Nglawungan bisa menjadi pilihan untuk menikmati durian saat berada di Blora.
Sensasi yang bisa didapat saat berada di tempat ini yakni menyantap durian langsung dari pohonnya.
Di kebun yang luasnya dua hektare lebih itu terdapat bermacam pohon durian berbagai varietas.
Baca juga: Ibu Hamil Dilarang Makan Durian? Ahli Justeru Ungkap Manfaat Durian untuk Bumil, Begini Faktanya
Baca juga: Ke Blora Belum Lengkap Bila Tak Menikmati Kopi Santan: Rasanya Mantap, Gurih!
Baca juga: Pesawat Nam Air ATR72 Bisa Mendarat Mulus, Bandara Ngloram Blora Siap Layani Penerbangan Komersial
Baca juga: Polis Diraja Malaysia Tangkap Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya di Sabah, KBRI Ungkap Hal Ini
Tempatnya yang sejuk ditambah suasana khas pedesaan menjadi daya tarik tersendiri.
Letaknya di Dukuh Nglawungan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Blora.
Untuk sampai di tempat ini, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Blora menuju ke arah barat atau Purwodadi.
Setelah sampai di perempatan Maguan, pengunjung ambil arah ke Desa Tunjungan atau ke utara.
Akses jalan menuju ke tempat tersebut sebagian besar telah dibangun.
Hanya sedikut jalan berbatu saat memasuki kompleks kebun durian.
Saat Tribunpantura.com, berkunjung ke sana, hampir semua pohon durian telah berbuah.
Hanya saja belum bisa dipetik lantaran belum benar-benar tua.
Katanya, kurang beberapa minggu lagi baru bisa dinikmati durian dari kebun tersebut.
"Padahal biasanya kalau Desember atau awal Januari sudah bisa dipanen. Ini itungannya terlambat," ujar seorang pengelola, Riyan.
Beberapa buah durian yang masih berada di pohon sudah tampak begitu besar. Sebagian lainnya masih kecil.
"Yang besar itu memang belum benar-benar tua. Jadi belum bisa dipanen."
"Kalaupun mau panen, biasanya tidak dipetik, tapi ditunggu sampai jatuh karena itu berarti durian benar-benar tua dan masak," ujar Riyan.
Kata Riyan, musim durian saat ini bisa dibilang telat.
Sedianya saat Desember atau awal Januari durian sudah bisa dipanen.
Hanya saja, saat ini sedang memasuki siklus lima tahunan.
"Memang setiap lima tahun sekali begitu."
"Berbuahnya sedikit terlambat," kata dia.
Satu di antara durian yang bisa dinikmati dari kebun tersebut yakni jenis montong.
Per kilogramnya, kata Riyan, biasanya seharga Rp60 ribu per kilogramnya.
Seorang pengunjung asal Tuban, Mahfudz, pun harus undur diri tanpa bisa menikmati durian.
Namun, dia beberapa minggu ke depan akan ke sana.
"Enak gitu lho menikmati buah durian langsung dari pohonnya. Makannya pun di kebun," ujar Mahfudz. (*)
Baca juga: Mengenang Habib Jafar Al Kaff, Ketua GP Ansor Jateng: Beliau Paku Buminya Indonesia
Baca juga: Pencuri Kotak Amal Masjid Pura-pura Kesurupan Saat Tertangkap, Namun Warga Tak Semudah Itu Ditipu
Baca juga: 80 Pasien Gangguan Jiwa Positif Covid-19, RS Siapkan Ruang Isolasi Khusus
Baca juga: Mulai 24 Januari 2021, Kendaraan Tidak Lolos Uji Emisi di Jakarta Akan Ditilang