Berita Tegal

Inspiratif, ASN di Tegal Ubah Paralon dan Kaleng Bekas Minuman Jadi Kerajinan Tangan Keren

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Supriyadi Yos Setiobudhi, menunjukkan berbagai karya kerajinan tangannya yang dibuat dari bahan paralon bekas, Sabtu (9/1/2021).

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Kisah inspiratif datang dari seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tegal. 

Dia adalah Supriyadi Yos Setiobudhi (47), abdi negara bagian pelayanan masyarakat di Kantor Kecamatan Tegal Barat. 

Yos, sapaan akrabnya, bisa mengubah limbah paralon bekas menjadi kerajinan tangan yang bagus, keren, dan bernilai ekonomis.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu, Nelayan Temukan Serpihan Daging

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Desa Sigedong Kabupaten Tegal, Puluhan Rumah Warga Rusak

Baca juga: Kisah Ajudan Taklukan Hati Putri Bupati, Setelah Nyatakan Cinta Dipanggil ke Ruangan Kepala Daerah

Baca juga: Di Banjarnegara, Bayar Pajak Tahunan Kendaraan Bisa di Rumah Sakit

Misalnya miniatur kapal layar, fosil dinosaurus, celengan roket, sepeda, hingga kap lampu tidur. 

Dia juga bisa mengubah kaleng minuman ringan menjadi kaligrafi yang cantik. 

Yos mengatakan, kerajinan tangan buatannya memanfaatkan limbah paralon dan kaleng bekas. 

Kerajinan tersebut sekaligus ajakan untuk masyarakat bahwa limbah masih bisa dimanfaatkan. 

"Iya dari paralon bekas. Kalengnya dari sisa-sisa pemakaian. Kalau pas tidak ada, kita cari ke pengepul atau tukang rongsok," kata Yos kepada tribunpantura.com, Sabtu (9/1/2021).

Yos bercerita, ide awal membuat kerajinan dari paralon bekas muncul ketika ada tetangganya yang melakukan rehabilitasi rumah. 

Ia melihat banyak sisa-sisa paralon bekas yang tidak terpakai. 

Seketika ia terpikir, paralon bekas bisa dimanfaatkan untuk apa. 

Ia pun teringat saat masih sekolah sering mendapat tugas membuat puzzle dari tripleks. 

Bermula dari situ, Yos pun akhirnya membuat potongan-potongan paralon untuk disusun menjadi fosil dinosaurus, kapal layar, dan sebagainya.  

"Kebetulan saya tinggal di perumahan. Ada rumah yang rehab, pasti sisa-sisa paralonnya banyak."

"Awal idenya dari situ," ungkap bapak dua anak yang pernah menjuarai Kontes Krenova Bappeda Kabupaten Tegal pada 2014.

Meski berstatus ASN, Yos tetap konsisten menghasilkan karya-karya dari limbah paralon. 

Karya buatannya pun selalu laku terjual. 

Menurut Yos, kerajinannya yang banyak digemari masyarakat adalah fosil dinosaurus dan celengan roket. 

Mengenai harga tiap kerajinan dipatok berbeda tergantung ukuran. 

Fosil dinosaurus dijual mulai Rp 35 ribu sampai Rp 75 ribu, celengan roket Rp 25 ribu, sepeda Rp 15 ribu, kap lampu tidur Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu, dan kapal layar mulai Rp 250 ribu. 

Sementara kerajinan kaligrafi dari kaleng bekas dijual mulai Rp 50 ribu. 

Kerajinan dari limbah paralon tersebut, bisa dipesan melalui akun instagram @rumahkrenova atau nomer handphone 089679721323.

"Saya konsistensi trus membuat kerajinan. Dari awal sampai sekarang, ada 100 lebih kerajinan yang sudah dibuat," katanya. 

Didukung pimpinan 

Yos mengatakan, kerajinan yang digelutinya tidak mengganggu aktivitasnya sebagai staf pelayanan masyarakat di Kantor Kecamatan Tegal Barat. 

Ia mengaku sudah membagi waktunya.

Untuk produksi kerajinan dilakukannya pada hari libur, sabtu dan minggu. 

"Kecuali pas ada pesanan dan deadline, saya kerjakan pada waktu malam."

"Tapi itu tetap tidak mengganggu pekerjaan saya sebagai ASN," ungkap Yos yang juga aktif di Komunitas Daur Ulang Runtah Tegal Laka-laka (Rutela).

Yos juga bersyukur karena pimpinannya mendukung kreativitasnya dalam mengolah paralon menjadi kerajinan. 

Terlebih produk kerajinannya memanfaatkan limbah dan sampah. 

Yos berharap, kerajinannya yang memanfaatkan limbah dapat mengajak generasi muda untuk peduli lingkungan dengan berkreasi. 

Membuat sesuatu yang bermanfaat dan peduli lingkungan. 

"Saya ingin mengajak generasi muda peduli lingkungan dengan kreativitas. Ayo ikut membuat sesuatu yang bermanfaat," pesannya. (fba)

Baca juga: Kisah Pemuda Bertato di Sekujur Tubuh Pilih Jalan Hijrah Karena Bosan di Jalanan

Baca juga: Polisi Meringkus Pencari Harta Karun Gali Kuburan Orang

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Temuan di KM 50: Penembakan 6 Laskar FPI Pengawal Rizieq Melanggar HAM

Baca juga: Mengira Makan di Warung, Keluarga Ini Malu Setelah Sadar Ternyata Makan di Rumah Orang