TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Warga di Desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah digegerkan oleh penemuan mayat perempuan di dalam saluran irigasi.
Mayat tersebut ditemukan dalam posisi telungkup, Kamis (14/1/2020) sore.
Pantauan Tribunpantura.com, pada pukul 16.38 WIB mayat perempuan yang mengapung di saluran irigasi membuat geger warga setempat.
Baca juga: Ganjar Orang Pertama di Jateng yang Disuntik Vaksin Covid-19, saat Ditanya Dokter Bilang Lapar
Baca juga: Sungai Rambut Meluap di 4 Desa hingga Sebabkan Kemacetan Jalur Pantura, Begini Respon Bupati Tegal
Baca juga: Tarif Tol Alami Penyesuaian, Berikut Rincian Tarif Baru Tol Pejagan-Pemalang Mulai 17 Januari 2020
Baca juga: Wawali Jumadi Pantau Persiapan Tempat Vaksinasi Covid-19 di Tegal: Siap, yang Pertama Nakes
Lokasi penemuan ini berada di sebelah barat SMK NU Kesesi.
Bahkan, warga yang penasaran berusaha mendatangi lokasi untuk melihat secara langsung sehingga membuat Jalan Raya Kesesi di sekitar lokasi mengalami kemacetan.
Sekitar pukul 17.00 WIB, anggota INAFIS dari Polres Pekalongan datang ke lokasi penemuan mayat tersebut.
Setelah dilakukan olah TKP, mayat tersebut langsung dievakuasi oleh anggota Polsek Kesesi dan relawan PMI dengan menggunakan APD lengkap.
Setelah petugas berhasil mengangkat mayat tersebut, di ketahui mayat perempuan tersebut bernama Kastuti (62) alamat RT 1 RW 1, Dukuh/ Desa Kaibahan Kecamatan Kesesi.
Selanjutnya pada pukul 17.30 WIB, mayat tersebut langsung dibawa ke rumah duka.
Kepala Desa Kaibahan Sri Puji Erwani mengatakan dari hasil pemeriksaan oleh kepolisian dan tim medis, mayat tersebut merupakan warga Desa Kaibahan.
"Tadi kami mencurigai mayat tersebut bernama Kastuti warga Desa Kaibahan."
"Setelah dicek ternyata benar itu warga Desa Kaibahan," kata Kades Kaibahan Sri Puji Erwani kepada Tribunpantura.com.
Berdasarkan hasil keterangan keluarga, Kastuti mengidap epilepsi.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan."
"Atas kejadian itu, pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan langsung dibawa ke rumah duka," imbuhnya.
Terpisah Jefri (52) saat di lokasi mengakui bahwa sebelum ditemukan meninggal dunia, korban pada Rabu (13/1/2021) malam hari datang ke rumahnya yang di Desa Karangrejo Kecamatan Kesesi.
"Kemarin itu hujan, tiba-tiba korban datang ke rumah."
"Setelah diberi minum, makan, dan baju korban langsung pergi."
"Sore ini, tau-tau kok ditemukan sudah meninggal dunia," katanya. (dro)
Baca juga: Gali Turut Amankan Vaksin Covid-19 di Gudang Farmasi Semarang: Kami Jaga 24 Jam
Baca juga: Istri Sering Tolak Ajakan Hubungan Badan Jadi Alasan Harno 2 Tahun Cabuli Anak Kandung
Baca juga: Geger Video 35 ABK Indonesia di Majuro Minta Dipulangkan, 15 Orang di Antaranya Warga Pemalang
Baca juga: Pesan Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat kepada Anaknya: Jaga Salat Jaga Mama, yang Penting Salat