TRIBUN-PANTURA.COM, CILACAP - Fenomena banyaknya ikan yang menepi di Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap pada Selasa-Rabu (5-6/1/2020) sempat membuat sejumlah warga khawatir dan berspekulasi akan adanya potensi tsunami.
Dugaan itu menguat setelah dikaitkan dengan terjadinya gempa di Kebumen, Banyumas, Mamuju dan Majene beberapa waktu kemudian.
Dari penuturan Kasi Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko, kedua fenomena (ikan terdampar di Cilacap dan gempa di sejumlah) tidak bisa dikaitkan atau hanya kebetulan saja.
Baca juga: Update Banjir Besar di Kalsel, Lebih Dari 3000 Rumah Terendam Banjir
Baca juga: Enggan Meminjami Uang, Pemuda di Karawang Dibunuh Temannya
Baca juga: Pencarian Korban Masih Berlangsung, 25 Orang Sudah Ditemukan Tewas Korban Longsor Sumedang
Baca juga: Gempa Majene Datang Secara Beruntun, BMKG Catat Sudah Ada 32 Kali Gempa Susulan Sejak yanh Pertama
Ia menjelaskan sejumlah kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya fenomena tersebut.
“Pertama, yakni adanya puting beliung di laut atau waterspout yang menyedot air dan ikan ikut terbawa dan dihempaskan di tempat lain,” ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Ia mengatakan bahwa fenomena cuaca ekstrem di laut seperti waterspout bisa terjadi kapan saja.
“Bisa juga fenomena terdamparnya ikan karena menghindari cuaca buruk di lautan."
"Karena surutnya air laut tiba-tiba juga bisa, bisa karena gempa juga, namun mudah-mudahan bukan karena itu (gempa),” imbuhnya.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Luncuran Awan Panas Sejauh 1,5 Kilometer
Baca juga: Piala AFC U 16 dan U 19 Dibatalka Karena Pandemi Corona Masih Merebak
Baca juga: Cek Saldo e Toll, Tarif Toll Jakarta Cikampek Naik Mulai 17 Januari Mendatang
Baca juga: Diduga Menjadi Korban Tabrak Lari, Seorang Pria Tergeletak di Bugangan Semarang
Dari informasi yang Iis dapat dari Basarnas Cilacap, penyebab lain terdamparnya ikan yakni bisa jadi karena ada nelayan yang membuang ikan itu setelah ditangkap.
“Dari Basarnas Cilacap, ada informasi bahwa ikan-ikan dibuang oleh nelayan karena ikannya kurang produktif."
"Sering juga nelayan membuang ikan karena kurang menguntungkan harganya,” ungkap Iis lagi.
Hal itu dikuatkan juga dengan bukti bahwa lokasi terdamparnya ikan-ikan berada pada satu tempat saja.
Iis mengimbau bahwa masyarakat tak perlu khawatir tentang adanya potensi tsunami. (Rez)