Gempa Sulbar

Beredar Imbauan Masyarakat Tinggalkan Mamuju Sulbar Sebelum Gempa yang Lebih Besar, Ternyata Hoaks

Beredar unggahan di media sosial yang meminta masyarakat harus sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Editor: Rival Almanaf
Sinode GKJ
Ilustrasi berita bohong alias hoaks 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Beredar unggahan di media sosial yang meminta masyarakat harus sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), karena akan ada gempa lebih besar.

Dalam narasi itu juga dikabarkan akan ada Tsunami setelah gempa susulan yang diprediksi lebih besar.

Narasi itu beredar tak lama setelah Mamuju dan sekitarnya diguncang rentetan gempa beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan itu diklaim, juru bicara (Jubir) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat menjelaskan akan ada gempa dan tsunami seperti yang terjadi di Palu pada 2018 lalu.

Baca juga: Innalilahi Wainnailahi Rojiun, Aktor Pemeran Ali Topan Anak Jalanan Meninggal Dunia

Baca juga: Selasa 19 Januari, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Wedhus Gembel Sejauh 1,8 KM

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Selasa 19 Januari 2021

Baca juga: Diguyur Hujan Seharian, Semua Kecamatan di Kota Pekalongan Terendam Banjir

Selain itu, diklaim juga bahwa BMKG menyebut akan ada gempa lebih dari 7,0 skala richter yang berpotensi tsunami dan likuifaksi.

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, narasi yang menyebut masyarakat harus meninggalkan Mamuju, Sulbar karena akan ada gempa yang lebih besar diikuti tsunami, adalah tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sebuah unggahan di media sosial dengan narasi ajakan kepada masyarakat untuk sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulbar tersebut.

Adapun narasi itu salah satunya oleh akun Facebook Diena Aqila, Minggu (17/1/2021).

Dalam unggahanya, akun Facebook Diena Aqila membagikan sebuah gambar percakapan di WhatsApp yang berisi ajakan untuk meninggalkan Mamuju.

Berikut isi pesan di dalam WhatsApp tersebut:

"[17/1 00:50] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Sdh tepat bu kabalai menginstruksikan kami utk keluar mamuju.....hasil rakor malam ini bbrapa jam yang lalu yang dihadiri Gub, forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat....semua yg mengikuti rapat trsebut trmasuk insan pers berubah tegang setelah mndengar pnjelasan Jubir BMKG pusat bahwa bencana ini akan lbh brpotensi melebihi Palu....jd mmang dharapkan tmn2 bisa mninggalkan mamuju sesegera mungkin.....

[17/1 00:53] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Bhwa BMKG menarget akan ada gempa 7.0 SR atau bisa lebih....dan ada potensi tsunami dan likuifaksi.....

[17/1 00:55] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Maaf bu kabalai dan tmn2 skalian bhwa tdk ada maksud sy membuat rasa cemas atau menakut2i tp sy merasa info ini wajib sy share utk kewaspadaan dan bahan prtimbangan tmn2....."

Selain gambar pesan di WhatsApp tersebut, akun Facebook Diena Aqila juga menuliskan kalimat narasi seperti ini:

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved