TRIBUN-PANTURA.COM, BALI - Terkait beredarnya informasi adanya suara dentuman kuat di Bali, maka BMKG segera memeriksa sinyal seismik, khususnya terhadap sinyal seismik dari sensor di wilayah Bali.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercacat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA atau 9.27 WIB.
Rekaman seismik ini memiliki durasi sekitar 20 detik.
"Melihat anatomi seismogramnya tampak bahwa sinyal seismik tersebut bukanlah merupakan sinyal gempa bumi tektonik," kata Daryono, Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan resminya.
Baca juga: Bus Sabar Subur Hantam Truk Tronton di Jalan Pantura Pati
Baca juga: Besok Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tegal Dimulai, Begini Pesan Bupati
Baca juga: Tidak Jadi Digelar Februari, Vaksinasi di Kabupaten Tegal Dipercepat
Baca juga: Jalan Baturraden Timur Banyumas Rusak Parah, Warga Sebut Seperti Sungai Kering
Daryono menjelaskan, jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa, akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal.
Namun sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali.
"Sehingga dipastikan anomali gelombang seismik tersebut bukan aktivitas gempa tektonik," imbuh Daryono.
Beberapa warga di Kintamani dan Besakih dilaporkan ada yang melihat semacam meteor yang melintas ke arah barat daya.
Warga Buleleng yang sedang upacara adat juga mengaku melihat benda melintas di langit. Ada juga warga nelayan di pantai Buleleng menjadi saksi mata fenomena yang sama.
"Terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng, BMKG belum dapat mengkonfirmasi penyebab sesungguhnya," kata dia.
Namun BMKG sudah berhasil memonitor fenomena tersebut dengan baik dan merekamnya.
Baca juga: Candra Saputra Digadang-gadang Jadi Calon Ketua PSSI Kabupaten Pekalongan
Baca juga: 7 Provinsi dengan Penduduk Terbanyak, Jateng Berada di Bawah Jatim Namun di Atas DKI Jakarta
Baca juga: Siswi SMP Diperkosa Seorang Pria saat Cari Sinyal ke Bukit untuk Belajar Daring
Baca juga: Viral Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras Oleh Pamannya, Polisi Turun Tangan
Jika laporan warga itu benar melihat meteor yang melintas di atas Bali, maka fenomena shockwave yang terjadi telah berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin mengatakan, sejumlah warga di Buleleng memang mendengar suara dentuman yang cukup keras.
Setelah ditelusuri, penelusuran seluruh wilayah nihil ledakan di daratan.
"Masih ditelusuri kemungkinan di laut," kata dia, melalui pesan WhatsApp, Minggu (24/1/2021). Hingga saat ini, petugas terkait masih mencai info dari mana dentuman tersebut. (*)