Solati berharap apa yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk merelokasi warga Dusun Simonet segera terealisasi, karena abrasi di dusun tersebut semakin parah.
"Waktu itu, pas warga mengungsi pemerintah menjanjikan relokasi. Namun, sekarang belum terealisasi."
"Semua warga mau direlokasi ke tempat yang lebih aman. Harapanya relokasi segera terealisasi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua RT 14 RW 6 Dukuh Simonet, Joyo Kusumo mengatakan, sejak Bulan Juni 2020 hingga abrasi sangat memprihatikan.
"Sekarang abrasinya sangat luar biasa, rumah banyak rusak pasca banjir tahun lalu."
"Dulu itu, bibir pantai jauh dari rumah warga. Sekarang sudah berbeda, laut bibir pantai sudah berada di depan rumah," katanya.
Menurutnya, Simonet dengan luas sekitar 15 hektar ini, terpisah dengan daratan.
Dusun ini ditinggali 70 kepala keluarga dengan total jiwa ada 265 orang.
"Dulu, warga kalau mau ke Simonet itu bisa lewat darat, lewatnya Desa Depok, Kecamatan Siwalan."
"Namun, sekarang aktifitas warga bergantung dengan alat transportasi laut, jalan darat tertutup air semua."
"Akses termudah menuju ke Dusun Simonet menggunakan perahu dari TPI Wonokerto," ujarnya.
Selain merusak rumah warga, tanaman melati dan tambak ikan hilang semua akibat bencana tersebut
Joyo menambahkan, saat ini semua warga menunggu janji dari Pemkab Pekalongan yang akan merelokasi ke tempat yang lebih aman
"Untuk relokasi semua warga siap dan harapanya segera terealisasi," tambahnya. (dro)
Baca juga: Lintasi Salah Satu Jembatan Terpanjang di Indonesia, Tol Kayu Agung-Kramasan Resmi Beroperasi
Baca juga: 7 Fakta Video Pasangan Mesum di Halte Senen: Perempuan Dibayar Rp22.000 hingga Pelaku Tak Ditahan
Baca juga: Satgas Tipikor Kejari Tegal Usut Dugaan Korupsi Proyek Revitalisasi Alun-alun dan Taman Pancasila
Baca juga: Residivis Pencurian Lintas Provinsi Beraksi di Cepu, Polisi: Bobol Rumah, Curi Tas Hitam