Jenazah Kapten Afwan Teridentifikasi Setelah Keluarga Menggelar Shalat Gaib

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Dengan demikian, masih ada empat jenazah lagi yang belum teridentifikasi.

Bupati Bogor Ade Yasin membenarkan jika jenazah Kapten Afwan berhasil diidentifikasi berdasarkan pencocokan data DNA antemortem dan postmortem.

Pemerintah daerah pun memfasilitasi makam sang pilot.

"Tadi siang saya dapat kabar dari keluarga, jenazahnya sudah berhasil diidentifikasi. Makamnya kami sedang siapkan makamnya," tutur Ade, Jumat (29/1/2021).

Tangis keluarga pun pecah ketika jenazah Kapten Afwan tiba di rumah duka di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Bogor, Sabtu (30/1/2021).

Kapten Afwan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut keluarga, Sjafzan Badar, Kapten Afwan bernama lengkap Afwan Zamzami. 

Ia lahir pada 26 Februari 1966.

Baca juga: Diguyur Hujan Sepanjang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, 31 Januari 2021

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kendal Hari Ini Minggu 31 Januari 2021

Baca juga: Beasiswa Penuh S1 Singapura Dibuka, Biaya Hidup Rp 68 Juta Per Tahun

Baca juga: Penyanyi Nindy Ayunda Melaporkan Suaminya, Askara Parasady Harsono Terkait Kasus KDRT

Kapten Afwan meninggalkan seorang istri bernama Pipit Rachimawati (35) dan tiga anak perempuan.

Mereka adalah Syahirah Rosfita (14), Aisyah Humaira (8) dan Syafiah Rahima (6).

Kapten Afwan sempat menjadi penerbang TNI AU sebelum menjadi pilot di maskapai Sriwijaya Air.

Semasa hidupnya, sang kapten dikenal sebagai sosok yang baik, dermawan dan kerap menjadi imam masjid.

"Kami kehilangan beliau, orang yang kami banggakan," kata Sjafzan. (*)