TRIBUNPANTURA.COM, MALANG - Entah apa yang dipikirkan oleh Arifudin Hamdy (35). Ia tega membunuh ibu kandungnya, Mistirin (56), untuk tumbal mencari harta karun.
Mayat perempuan yang melahirkannya itu, kemudian dikuburkan oleh Arifudin dengan posisi tak wajar di bekas mes Pembangkit Jawa Bali (PJB) Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa TImur .
Pria tersebut menguburkan ibu kandungnya secara tak wajar, dengan posisi mayat berdiri terbalik, kaki di atas kepala di bawah.
• Dramatis, Detik-detik Anggota Kodim Pekalongan Evakuasi Nenek Sakit dari Banjir, Ranjangnya Basah
• 10 Besar Kota Internet Tercepat di Indonesia, Semarang Urutan Buncit Jakarta Nomor 3, Pertama Mana?
• Barcelona vs PSG: Setelah Hajar Alaves, Blaugrana Yakin Bisa Hajar Les Parisiens di Liga CHampions
• Tinjau KIT Batang, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Pastikan Investor Bisa Masuk 2021
Dengan ditangkapnya Arifudin Hamdy, maka misteri penemuan mayat perempuan yang dikubur tak wajat itu pun terungkap.
Berdasarkan keterangan polisi, sebelum melakukan pembunuhan, pelaku menunjukkan gelagat-gelagat tak wajar.
Bermula dari ketemu dukun
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar menerangkan, tersangka terlebih dahulu menemui seorang dukun pada Januari 2021 silam.
Bahkan, saat korban dan pelaku bersama-sama pergi ke dukun uang berada di Wlingi, Kabupaten Blitar.
Pertemuan itu menghasilkan sebuat petunjuk yang menyiratkan bekas mes PJB di daerah Sumberpucung terdapat sebuah harta karun.
"Keduanya menanyakan harta karun yang terkubur di sekitar kios tempat korban berjualan kepada dukun."
"Keterangan orang pintar (dukun) yang ditemui itu muncul anggapan di bangunan tua sekitar TKP (tempat kejadian perkara, red) tersebut ada harta karunnya," beber Hendri ketika gelar rilis di Polres Malang.
Pelaku dan korban kemudian menuruti petunjuk tersebut dengan mengunjungi lokasi mes PJB.
Korban membantu pelaku dengan meminjam cangkul dan sabit dari tetangganya untuk menggali bangunan eks mes PJB yang merupakan saksi bisu pembunuhan itu.
Awalnya, korban menggali sebuah lubang di tempat kejadian perkara itu.
Beberapa saat kemudian, tepatnya setengah jam sejak si korban menggali lubang, tersangka datang.
Korban mengatakan jika kondisi kesehatannya tiba-tiba memburuk.