Berita Slawi

15 Hari Hanyut di Lautan, ABK Kabupaten Tegal Ditemukan Selamat di Perairan Sulawesi Selatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyoto, ABK asal Kabupaten Tegal yang ditemukan selamat setelah terombang-ambing di lautan selama 15 hari.

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Muhammad Kartoyo (18), warga asli Desa Banjangagung, RT 01 RW 04, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, selamat setelah 15 hari terombang-ambing di tengah lautan.

Ia ditemukan oleh nelayan di sekitar Perairan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (24/3/2021) pukul 04.00 waktu Indonesia tengah (WITA). 

Anak Buah Kapal (ABK) IMB 6 Indah Maju Bersama itu, terkahir berkabar dengan keluarga di Tegal pada 7 Maret 2021 lalu. Saat itu, Kartoyo masih berada di perairan Maluku.

Baca juga: Sempat Tak Jelas, Jenazah ABK Asal Banyumas Akhirnya Kembali ke Indonesia

Baca juga: 12 Jam Terombang-ambing di Lautan, 6 ABK Penarik Tongkang yang Hilang di Pemalang Ditemukan

Baca juga: Tolak Impor Garam, Serikat Nelayan NU Kritik Pemerintah: Kuncinya di Petani, Bukan Importir Garam

Baca juga: ETLE Diterapkan di Jateng, DPRD Harap Masyarakat Lebih Tertib Lalu Lintas

Kabar Kartoyo selamat setelah 15 hari hanyut di lautan disiarkan oleh akun facebook Erika Putri, yang tak lain merupakan kakak kandung ABK tersebut.

Hal ini diakui oleh Erika saat dihubungi Tribunpantura.com, Rabu (24/3/2021).

Dikatakan, saat kali pertama ditemukan, Kartoyo dalam kondisi sedikit linglung.

Namun, dituturkannya, kini kondisi Kartoyo sudah lebih baik dan bisa diajak berkomunikasi melalui video call.

Meski masih terlihat lemas dan berbicara seadanya, namun pihak keluarga mengaku bersyukur karena korban masih bisa selamat.

Mengingat menurut informasi yang didapat, korban Kartoyo sudah Terombang-ambing di laut selama dua minggu atau tepatnya sekitar 15 hari.

"Kapal Adik saya berangkat dari Muara Baru Jakarta, terakhir kasih kabar tanggal 7 Maret masih di Maluku dan mau keluar atau jalan lagi kapalnya ke Cilacap."

"Nah sejak itu tidak ada kabar lagi sampai akhirnya saya menemukan info di Facebook," jelas Erika melalui sambungan telepon.

Anak keenam dari enam bersaudara ini, sebelum menjadi ABK di kapal pencari cumi dan berlayar ke luar pulau biasanya melaut, dan 2 bulan sudah pulang.

Baru 8 bulan ini ia memutuskan menjadi ABK di kapal bernama IMB 6 Indah Maju Bersama asal Muara Baru Jakarta karena ingin mencoba hal baru atau mencari pengalaman seperti teman-temannya.

"Seharusnya Maret ini adik saya sudah pulang, karena sudah 8 bulan. ABK yang bareng dia di kapal 11 orang juga sudah pulang lewat kapal Pelni, nah 7 orang sisanya termasuk adik saya masih berada di kapal dan menurut informasi kapalnya itu ditabrak sama kapal lain."

"Akhirnya 7 orang ini terombang-ambing dan yang baru ketemu dua orang adik saya dan temannya, tapi yang temannya ini sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Erika menyebut dari 7 orang yang ada di kapal, baru ditemukan dua orang dan yang selamat adalah adiknya. Sedangkan 5 orang lainnya belum ditemukan sampai sekarang.

Halaman
12