Berita Kendal

Cerita Durotul, Warga Kendal yang Sulap Kluwih Jadi Abon, Jenang, dan Emping, Begini Caranya

Penulis: Saiful Masum
Editor: yayan isro roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di tangan Durotul, warga Desa Kaliyoso, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, kluwih diolah menjadi abon, jenang, dan emping.

"Kalau pembuatan emping mudah, dari rebusan bijinya, dibuat adonan dibentuk pipih kemudian dijemur," terangnya.

Dalam sehari, Durotul bisa mengolah 5 kilogram sekitar 15 buah kluwih. Perbuahnya ia beli dengan harga Rp 4.000.

Dari 5 kilogram kluwih, Durotul bisa membuat 15 bungkus abon seberat 100 gram. Perbungkusnya ia bandrol Rp 15.000.

Bijinya, bisa menghasilkan 12 bungkus jenang atau 1/4 kilogram emping. 

Satu bungkus jenang berisi 11 item dibandrol Rp 15.000.

Sedangkan tiap 1 kilogram emping dikenakan harga Rp 60.000.

"Proses pembuatan jenang memakan waktu 3-4 jam. Kalau pembuatan di atas 3 kilogram, bisa lebih lama," ujarnya.

Durotul berharap, nantinya Desa Kaliyoso memiliki produk makanan khas daerah Kendal. Sehingga, ke depan bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat Kaliyoso. 

"Saat ini masih kita pasarkan secara online. Kalau jenang bisa tahan sampai 2 pekan."

"Banyak pembeli yang penasaran dengan rasanya. Dan ini bisa menjadi produk makanan khas Desa Kaliyoso," tuturnya. (Sam)

Baca juga: Keluarga Ingin ABK Kartoyo Segera Bisa Pulang ke Tegal, Daryuni: Saya Sering Nangis Kepikiran Dia

Baca juga: Warga Pekalongan Dihamili Oknum Kades, Tertekan Sering Dapat Ancaman, Mau Pingsan saat Lapor Polisi

Baca juga: Kanwil Bea Cukai Jateng-DIY Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp21,85 Miliar

Baca juga: Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam, saat Tengah Asyik Bermain di Sungai Metro Semarang