Namun bisa dengan pengetatan protokol kesehatan di terminal, bandara, maupun pelabuhan.
"Mending dibolehin, tapi tetap dengan pemantauan protokol kesehatan yang lebih ketat. Kalau dilarang masyarakat kecil kasihan," ungkapnya.
Hal serupa disampaikan pedagang lain, Masruhi (63).
Ia mengatakan, dikeluarkannya larangan mudik lebaran akan berdampak pada para pedagang di terminal dan pedagang oleh-oleh.
Hal itu dirasakan saat larangan mudik tahun kemarin.
Banyak pemilik toko atau warung yang kemudian tutup.
Selain itu, menurut Masruhi, penghasilan merosot jauh.
Saat mudik di perbolehkan per hari keuntungan bisa mencapai Rp1 juta.
Berbeda saat dilarang, per hari hanya mendapatkan Rp100 ribu.
"Kami berharap ya bus-bus boleh masuk semua. Yang penting penumpang mematuhi peraturan pemerintah menerapkan protokol kesehatan," ujarnya. (fba)
Baca juga: Perwira TNI Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Mau Sikat Bandar Narkoba Malah Keliru Grebek Kolonel
Baca juga: 5 Kuliner Khas Jawa Timur, Ruja Cingur yang Jadi Favorit, Apa Saja Lainnya? Simak Berikut Ini
Baca juga: Semangat Pantang Menyerah Gading, Difabel Penjaja Rokok, Kayuh Sepeda Keliling Alun-alun Kajen
Baca juga: Update Penanganan Dugaan Korupsi Alun-alun Kota Tegal, Ali: Tunggu Kajian Tim Audit Independen