Penulis: Rifqi Gozali
TRIBUNPANTURA.COM, BLORA – Maskapai penerbangan Citilink akan segera membuka ruta penerbangan di Bandara Ngloram Cepu.
Tidak hanya itu, rencananya Wings Air pun juga berencana membuka rute di Ngloram.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Dewandaru, Ariadi Widiawan, mengatakan, progress pengoperasian Bandara Ngloram terus dipacu.
Baca juga: Saat Ganjar dan 3 Menteri Tinjau Progres Bandara Ngloram Blora, Budi Karya Sumadi Bilang Begini
Baca juga: Akses Jalan Menuju Bandara Ngloram Rusak Parah, Ini Kata Dinas PUPR Blora
Baca juga: Viral Video Erling Haaland Nyantri di Tegalrejo Sebelum Jadi Pemain Bola, Begini Cerita Sebenarnya
Baca juga: Densus 88 Tangkap Dua Orang Terduga Teroris di Kudus dan Tuban
Beberapa hari sebelumnya, Bupati Blora telah menggelar pertemuan dengan sejumlah instansi termasuk dari maskapai Citilink.
“Kami sudah mengantongi tanggal Citilink ke Cepu."
"Namun, kami dari pihak bandara akan berkoordinasi kepada pimpinan guna meminta arahan,” ujar Ariadi kepada Tribunpantura.com, Sabtu (3/4/2021).
Ariadi mengatakan, selain Citilink, Wings Air juga berencana segera membuka rute Halim Perdanakusuma-Cepu-Surabaya.
“Mudah-mudahan sebelum lebaran,” kata dia.
Saat ini, katanya, pihaknya masih menyiapkan infrastruktur dan fasilitas bandara demi keamanan penerbangan dan kenyamanan pengguna jasa.
Sementara untuk pembebasan lahan untuk jalan akses masuk menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kemenhub secara pararel melakukan tender pekerjaan jalan masuk sehingga jika tanah di-BAST (berita acara serah terima) dan lelang selesai maka pekerjaan dapat dilaksanakan,” kata dia.
Harapan baru, pilihan alternatif
Sebelumnya diberitakan, keberadaan Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Blora ke depan bisa menjadi pilihan warga untuk mengakses moda transportasi.
Sejauh ini masyarakat Blora dan sekitarnya hanya bisa mengakses transportasi darat, kalau bandara tersebut beroperasi bisa menjadi alternatif pilihan.
"Minimal, masyarakat ke Blora bisa naik pesawat," ujar pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, Rabu (30/12/2020).Djoko mengatakan, keberadaan bandara bisa mempermudah pekerja di sektor migas Blok Cepu.
Kemudian, bandara juga bisa beroperasi melayani rute sampai ke luar Jawa.
Pasalnya, warga Blora maupun sekitarnya, misalnya Bojonegoro dan Tuban banyak berada di Kalimantan.
"Kan banyak orang Jatim Jateng yang di sana, Banjarmasin, Balikpapan," ujar dia.
Yang tak kalah penting dari keberadaan bandara, ujar Djoko, adalah akses menuju dan dari bandara.
"Turun bandara itu ada angkutan ke Tuban, Bojonegoro, yang mau ke Semarang mungkin ada angkutan lanjutan. Sehingga orang Tuban, Bojonegoro ada angkutan dari bandara ini," kata dia.
Menurut Djoko, untuk Ngloram sementara cukup pesawat jenis ATR. Pasalnya kalau Boeing jika ada penumpangnya bisa rugi.
"Yang penting pesawat ATR sudah cukuplah," katanya.
Ke depan, bandara bisa menjadi peluang untuk menggerakkan ekonomi lokal untuk wilayah Blora dan sekitarnya.
Selain itu, di sana juga terdapat industri migas yang mana mobilitas para pekerjanya bisa lebih mudah.
Pesawat ATR72 mendarat mulus
Diberitakan sebelumnyapesawat Nam Air tipe ATR72 berhasil mendarat mulus di Bandar Udara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora, Rabu (30/12).
Pesawat lepas landas dari Bandara Ahmad Yani Semarang pukul 07.00 dan mendarat di Bandar Udara Ngloram pada 07.40 WIB.
Pendaratan pesawat Nam Air merupakan ujicoba pertama untuk pesawat tipe ATR72.
Sebelumnya, pesawat King Air GT200 telah mendarat di bandara ini pada 11 Januari 2020 dan 25 Desember 2020.
“Ini pendaratan pertama untuk pesawat tipe ATR72, dan yang ketiga didarati pesawat sejak direvitalisasi pada 2018 setelah mangkrak selama 34 tahun,” kata Kepala Satuan Pelayanan Bandar Udara Ngloram Blora Abdul Rozzaq sesuai rilis yang diterima tribunpantura.com.
Rozzaq mengatakan, Bandara Ngloram telah mengalami renovasi sejak 2018.
Renovasi dilakukan pasca penyerahan aset dari Kementerian ESDM kepada Pemerintah Kabupaten Blora.
Pembangunan tahap pertama difokuskan pada perbaikan runway dan strip pesawat.
Runway yang semula sepanjang 900 meter diperpanjang hingga 1.200 meter dan lebar 30 meter.
Pascapembangunan tahap pertama, bandara ini mampu didarati pesawat King Air jenis GT200.
Pembangunan tahap dua dilaksanakan pada 2020 dengan fokus pada perpanjangan runway menjadi 1.500 meter, pembangunan apron pesawat, dan terminal penumpang.
Dengan perbaikan ini, Bandara Ngloram mampu didarati pesawat tipe ATR72 dan yang setipe dengan CN235
Pembangunan apron dan terminal masih terus berlanjut dan digarap dalam dua tahun anggaran.
Pembangunan fasilitas ini diharapkan rampung pada 2022.
“Dari segi kelayakan, Bandara Ngloram sudah siap melayani penerbangan komersial karena sudah ada runway dan terminal penumpang sementara meskipun kondisinya belum optimal."
"Namun kami ingin memberikan pelayanan standar komersial penerbangan untuk masyarakat maka pembangunan masih terus berjalan,” terang Rozzaq.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi kabar tersebut dengan suka cita.
Menurutnya, dengan berhasilnya uji coba pendaratan di Bandara Ngloram menegaskan bahwa bandara itu sudah siap melayani penumpang.
"Kementerian sudah komunikasi dengan saya bahwa intinya Bandara Ngloram sudah siap."
"Beberapa kali uji coba berhasil dan sekarang sedang disiapkan mencari perusahaan penerbangan yang siap melayani rute itu."
"Saat ini, ada harapan baru di dunia transportasi udara khususnya ke Blora dengan lebih cepat dan nyaman dengan fasilitas yang ada," kata Ganjar. (*)
Baca juga: Hikayat Maling Genthiri, Robin Hood asal Blora, Makamnya Ramai Diziarahi saat Malam Jumat Legi
Baca juga: Netizen Ungkap Identitas Sopir Fortuner Koboi Jalanan, MFA Ternyata CO-Founder CEO Restock.id
Baca juga: Advokat di Semarang Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian, Pelapor: Kami Harap Polisi Tegas
Baca juga: Gedung Kongres Amerika Serikat Diserang Pria Bersenjata, 1 Polisi Tewas Ditabrak, Pelaku Ditembak