Penulis: Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Kebijakan pemerintah yang melarang mudik tapi tetap memperbolehkan objek wisata maupun bioskop untuk tetap buka, mendapat sorotan sejumlah kalangan.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pun merespon pro-kontra ihwal larangan mudik tapi objek wisata tetap diperbolehkan buka ini.
Diketahui, larangan mudik oleh pemerintah pusat mengundang pro dan kontra di masyarakat.
Baca juga: Muhadi Owner PO Dedy Jaya Berharap Larangan Mudik 2021 Dikaji Ulang: Kasihan, Banyak Kru Nganggur
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Epidemiolog Unsoed: Transportasi Publik Harus Berhenti Operasi
Baca juga: Larangan Mudik Tak Halangi Bandara JB Sudirman Beroperasi, Maskapai Citilink Lakukan Proving Flight
Baca juga: 565 Pelaku Wisata di Kendal Disuntik Vaksin Covid-19, Pemkab: Nanti Lainnya Menyusul
Pemerintah menilai dengan larangan ini dapat mengantisipasi melonjaknya angka kasus penularan covid.
Mudik diyakini dapat mengurangi mobilitas masyarakat yang berdampak pada terjaganya angka kasus pesakitan karena covid.
Kendati mudik dilarang, objek wisata diizinkan dibuka selama libur Lebaran 2021. Karena itu, 'suara' dari kalangan kontra makin mengeras.
Seiring dengan dikeluarkannya aturan larangan mudik namun destinasi wisata dibuka, masyarakat punya pandangan yang beragam. Kebijakan ini dinilai bertolak belakang.
Seperti yang disampaikan penyanyi solo, Fiersa Besari dan Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi atau lebih akrab disapa dokter Tirta.
Postingan keduanya ramai dan menjadi perhatian warganet.
"Banyak paradoks di negeri ini. Mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak," tulis Fiersa Besari dalam akun Twitter-nya dikutip Tribunpantura.com pada Rabu (7/4/2021).
"Melarang mudik jadinya terkesan tidak kompak dan kebijakan yang tabrakan."
"Saran saya, kebijakan larangan mudik harus direvisi," tulis dokter Tirta melalui akun instagram @dr.tirta.
Namun, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai kebijakan tersebut bukan urusan buka atau tutupnya objek wisata saat libur Lebaran.
Lantaran pembukaan destinasi wisata ini tidak akan mengingkari tujuan pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Sebab dalam pelaksanaan pembukaan akan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.
"Objek wisata boleh buka. Tapi kami tidak ngegas apakah buka atau tutup."
"Kami tidak membicarakan buka dan tutup, tetapi lebih pada pengetatan protokol kesehatan di objek wisata itu," kata Ganjar di Semarang, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, perilaku kebiasaan baru saat pandemi dengan protokol kesehatan wajib diterapkan di objek wisata.
Ganjar menegaskan, jika prosedur protokol kesehatan dilanggar, pihaknya akan menutup destinasi wisata itu dengan segera.
"Kita ya linier seperti ini saja, dengan penerapan protokol kesehatan termasuk di tempat wisata. Kalau protokol tidak diterapkan, dilanggar, akan kami tutup," tandasnya.
Menurutnya, pembukaan objek wisata juga berkaitan dengan perekonomian yang sudah mulai saatnya bergerak dan bangkit, tanpa mengabaikan keamanan dan keselamatan masyarakat.
"Hitung saja kalau mudik diperbolehkan terus 'breg' (ramai pengunjung) di tempat wisata, pasti terjadi lonjakan penularan," imbuhnya.(mam)
Baca juga: Konsultasi Masalah Asmara, Siswi di Kendal Malah 10 Kali Dicabuli Dukun Dadakan
Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Tegal Tetap Stabiil, Zulia: Tetap Rp120.000 Per Kilogram
Baca juga: Tengah Malam, Petugas Gabungan Geledah Rutan Pekalongan, Sita Kartu Domino dan Uang Rp1 Juta
Baca juga: Ganjar Evaluasi Pelaksanaan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Begini Katanya