TRIBUNPANTURA.COM,BATANG - Harga daging sapi di Pasar Induk Kabupaten Batang stabil di harga Rp 110 ribu per kilogramnya.
Hal itu berbeda dengan daerah lainnya yang sudah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Pedagang daging sapi, Lilis mengatakan, sampai saat ini di Batang belum terjadi kenaikan harga, jadi konsumen tidak perlu khawatir.
Baca juga: Cegah Pemotor Jatuh, Lubang di Jalan Pemuda Demak Ditutupi Ban dan Tanaman Oleh Warga
Baca juga: Warga Desa Penusupan Kabupaten Tegal Kelola Bank Sampah, Emak-emak Bisa Dapat Hadiah Emas
Baca juga: Inovasi DLH Batang Kurangi Volume Sampah, Olah Daun Jati Gugur di HKR Jadi Pupuk Kompos
“Harganya masih stabil ya, sejak lebaran tahun 2021 di harga Rp 110 Ribu per kilogram sampai saat ini sama," tuturnya, Kamis (24/2/2022).
Meski begitu dia berharap harga bisa terus stabil hingga menjelang bulan ramadhan.
Karena jika itu sampai terjadi, dikhawatirkan dampaknya akan dirasakan masyarakat kecil.
“Biasanya akan naik menjelang ramadan atau lebaran dan kualitas dari pemasok sudah kurang bagus, jadi kami memilahnya butuh tenaga ekstra, makanya harganya naik,” jelasnya.
Salah satu pembeli, Yulianto mengatakan biasanya dia membeli tetelan dan daging has dalam untuk keperluan jualan bakso miliknya.
Baca juga: Apresiasi Penanganan Covid-19, Wali Kota Pekalongan Beri Penghargaan kepada Petugas
Baca juga: Cegah Pemotor Jatuh, Lubang di Jalan Pemuda Demak Ditutupi Ban dan Tanaman Oleh Warga
"Daging sapi untuk bahan dasar pembuatan bakso digiling sendiri, sama tetelan biasanya bisa beli 3 hingga 5 kilogram perharinya itu sama tulang juga, sekarang si harganya masih stabil ya soalnya dari berita di televisi kok daerah lain naik," ujarnya.
Yulianto pun berharap harga daging sapi di Kabupaten Batang tetap stabil hingga lebaran.
"Ya kita kalau sebagai pedagang bakso karena ini kebutuhan ya jangan sampai naiklah, karena kalau naik terpaksa disiasati dengan mengurangi dagingnya, tapi ya itu rasanya jadi sedikit berkurang," pungkasnya. (*)