Berita Tegal

Ingin Naik Gunung Slamet Via Jalur Permadi Guci Tegal? Berikut Biaya dan Fasilitas yang Didapat

Penulis: Desta Leila Kartika
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di area jalur pendakian Gunung Slamet via basecamp Permadi Guci, atau lokasinya berada di Jalan Lingkar Barat, nomor 10, RT 01/RW 01, Guci, Bumijawa, Kabupaten Tegal, Senin (28/2/2022). Terlihat para pendaki mulai turun gunung dan bersiap pulang ke daerah masing-masing.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Bagi masyarakat yang memiliki hobi atau ketertarikan mendaki, tentu sudah tidak asing dengan salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah yaitu Gunung Slamet.

Memiliki ketinggian mencapai 3.428 mdpl, Gunung Slamet berada di lima kabupaten, yakni Purbalingga, Banyumas, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Sehingga jika ingin mendaki, ada beberapa pilihan jalur pendakian salah satunya yaitu via basecamp Permadi Guci Kabupaten Tegal.

Baca juga: PSIS Semarang Kalahkan Persikabo, Kemenangan Berarti Bagi Mahesa Jenar

Baca juga: Pasokan Daging Sapi di Batang Aman, Harga Mulai Naik Rp 130 Ribu Perkilogram

Adapun nama Permadi ini merupakan singkatan dari pemuda mandiri mitra damai Desa Guci.

Lokasinya berada di jalan lingkar barat, nomor 10, RT 01/RW 01, Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Dijelaskan oleh pengelola Basecamp Permadi Guci, Sofyan, untuk syarat utama yang ingin mendaki yaitu harus sudah vaksin Covid-19, mengingat tersedia barcode aplikasi PeduliLindungi yang juga digunakan untuk pendataan.

Selain itu calon pendaki juga harus meninggalkan kartu tanda pengenal (KTP) untuk pendataan berapa orang yang mendaki dan memudahkan proses jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Batas waktu normal mendaki yaitu selama dua hari, tapi diberikan kelonggaran atau tambahan waktu tiga hari jika terkendala cuaca, kelelahan, atau hal lainnya.

"Untuk biaya tiket masuk itu Rp 25 ribu per orang. Selain itu kami juga menyediakan jasa porter (membawakan barang) sesuai kebutuhan, ada yang full service Rp 750 ribu, standar Rp 600 ribu, kalau hanya membantu membawa logistik dan peralatan Rp 300 ribu," ungkap Sofyan, pada TribunPantura.com, Senin (28/2/2022).

Dikatakan, basecamp Permadi Guci ini buka setiap akhir pekan, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Di basecamp Permadi Guci juga menyediakan penyewaan perlengkapan seperti sleeping bag, tenda, tas carrier, nesting kompor, sepatu gunung, dan lain-lain. 

Biayanya sendiri untuk tenda kapasitas empat-lima orang Rp 70 ribu untuk maksimal sewa tiga hari. 

Kemudian sleeping bag sewa Rp 30 ribu untuk tiga hari. 

Nesting kompor lengkap biaya sewa Rp 60 ribu untuk tiga hari. 

Sepatu gunung biaya sewa Rp 35 ribu per tiga hari.

"Fasilitas yang kami sediakan untuk para pendaki bisa dibilang cukup lengkap karena di ketinggian 2.448 mdpl (pos 4) itu ada toilet dan musala. Air tidak perlu mengambil sendiri melainkan sudah ada kerannya langsung," ujarnya.

Libur Isra Miraj jumlah pendaki naik pesat:

Pada momen libur panjang Isra Miraj, diakui oleh Sofyan jumlah pendaki mengalami peningkatan cukup signifikan.

Jika sebelumnya rata-rata pendaki kisaran 50-70 orang, pada momen libur panjang kali ini mencapai 300 orang.

Peningkatannya sendiri sudah terlihat sejak Jumat lalu.

"Ya kalau bukan hari libur panjang, pendaki kisarannya 70-100 orang, dan kalau sekarang sampai 300 orang. Ya ada yang langsung ke basecamp, ada juga yang konfirmasi kedatangan dulu via whatsapp untuk menyesuaikan homestay dan lain-lainnya," jelas Sofyan.

Terpisah, Pendaki Gunung Slamet asal Boyolali, Ayub Raharja, bercerita bahwa ia dan teman-temannya berjumlah 7 orang baru pertama kali muncak ke Gunung Slamet dan memilih lewat jalur Permadi Guci.

Ayub dan rombongan  berangkat masing-masing karena berasal dari daerah berbeda ada yang dari Malang, Depok, dan ia sendiri dari Boyolali. 

Sehingga mereka menuju Tegal ada yang berangkat Jumat sore dan juga Jumat malam. 

Kemudian mulai mendaki pada Sabtu (26/2/2022) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. 

"Awalnya kami rencananya cuma dua hari yaitu Sabtu dan Minggu. Tapi ternyata cuaca buruk dan kami tidak berani turun terlebih ada rekan kami yang perempuan juga, akhirnya memutuskan menambah sehari lagi dan baru turun Senin (28/2/2022) pagi," tutur Ayub. 

Baca juga: Mantap, SMKN 1 Warungasem Borong Piala di Ajang Kompetensi Siswa Se-Kabupaten Batang

Baca juga: Jokowi Serta Dua Putranya Iringi Jenazah Miyono Hingga Makam Mundu Karanganyar

Baca juga: Percepatan Vaksinasi Booster, Pemkab Batang Suntik 5 Ribu Warga

Ditanya apakah memang memiliki hobi mendaki, Ayub mengaku jika belum bisa disebut sebagai hobi, namun jika ada yang mengajak untuk mendaki gunung dan waktu memungkinkan maka ia akan menerima tawaran tersebut.

Selain Gunung Slamet, Ayub mengaku sudah pernah mendaki di lokasi lainnya seperti gunung Merapi, Lawu, Merbabu, dan Gunung Prau.

"Karena saya termasuk yang belum bisa sampai puncak mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat, maka tidak menutup kemungkinan ada rencana muncak ke Gunung Slamet lagi," tandasnya. (*)

 


Caption: Foto suasana di area jalur pendakian Gunung Slamet via basecamp Permadi Guci, atau lokasinya berada di jalan lingkar barat, nomor 10, RT 01/RW 01, Guci, Bumijawa, Kabupaten Tegal, Senin (28/2/2022). Terlihat para pendaki mulai turun gunung dan bersiap pulang ke daerah masing-masing.