Disamping itu, hasil rekaman CCTV diduga anggota TNI AD inisial kapten AG melintas di tower Marina dekat lokasi kejadian dengan mengendarai N-Max pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.12.
Sedangkan korban Iwan Budi melintas di Tower Marina dekat lokasi kejadian tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.24.
Ia mengaku, memang AG memiliki N-Max tapi bedanya tidak ada stiker kuning seperti di kamera CCTV.
Ransel dan jaket yang dikenakan juga tidak ada.
Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Truk Muatan Vinyl Tabrak Warung Buah dan Terguling di Kabupaten Semarang
"Kami sudah geledah rumah AG, tidak ada," ujarnya.
Selepas didalami, ternyata pemotor N-Max itu adalah DE seorang satpam di Binus School.
Lokasi sekolah memang berada di sekitar area pembunuhan.
"Keesokan harinya terbukti ternyata pemotor N-Max merupakan pegawai Binus," bebernya.
Ia juga mengungkap ada hasil berbeda dari pemeriksaan antara Pomdam dengan Polisi.
Perbedaannya dari keterangan dua saksi yakni AG portal (penjaga portal) dan HRD.
Sebelumnya dua saksi mengaku mengenal anggota TNI AD tersebut, tapi saat dibebaskan dan pihaknya meminta izin Polrestabes untuk ikut memeriksa sebagai saksi ternyata ada keterangan berbeda.
Baca juga: UMKM di Kota Pekalongan Bisa Ikut Pengadaan Barang dan Jasa, Aaf Sebut Harus Memenuhi Syarat
Hasilnya saksi AG portal tidak mengenal dan tidak melihat kedua oknum anggota TNI di lokasi kejadian.
"Memang yang diduga polisi tersangka itu dua , anggota TNI itu AG dan HR mereka polisi militer," jelasnya.
Di sisi lain, keterkaitan antara AG dan HR dalam kasus itu adalah soal motif korupsi tahun 2010 oleh Wali Kota Semarang kala itu yakni Sukawi.
Sebab dua oknum TNI ini dulunya dikenal dekat.