TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Batik Rifaiyah, yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2013, kini menghadapi ancaman serius terhadap keberlangsungannya.
Upaya regenerasi pembatik terus dilakukan, namun hasilnya masih jauh dari harapan.
Saat ini, hanya tersisa sekitar 30 pembatik Rifaiyah yang aktif, dengan rentang usia 35 hingga 80 tahun.
Miftakhutin, seorang pembatik dari Desa Kalipucang Wetan, menjelaskan bahwa pihaknya telah membuka kelas pelatihan batik, namun, minat masyarakat sangat minim.
"Saya membuka kursus pelatihan gratis di rumah setiap hari Minggu. Dulu, tahun 2016, banyak yang datang."
"Sekarang sudah tidak ada, saya nganggur, tidak ada yang mau diajari batik," ujar wanita yang akrab disapa Utin itu, Jumat (10/1/2025).
Baca juga: Pabrik Grinding Ball di KIT Batang Mulai Dibangun, Elecmetal Longteng Investasikan Rp 600 Miliar
Kini, pelatihan tersebut dikenakan biaya Rp 15 ribu untuk bahan-bahan membatik.
Berdasarkan pengamatan Utin, saat ini hanya ada dua anak muda yang serius belajar membatik.
Batik Rifaiyah memiliki motif unik yang dibuat sesuai ajaran Islam oleh KH Ahmad Rifa'i, Pahlawan Nasional dari Kabupaten Batang.
Salah satu pakemnya adalah menggambar bagian tubuh binatang secara terpisah, tidak utuh.
Tradisi masyarakat Kalipucang Wetan dalam membuat batik Rifaiyah juga unik, mereka melantunkan puji-pujian, sholawatan, dan menghafalkan kitab syair-syair ajaran KH Ahmad Rifa'i saat membatik.
Baca juga: Dinkes Batang Gencar Lakukan Fogging untuk Cegah Lonjakan Kasus DBD
Namun, faktor ekonomi dan kemalasan generasi muda menjadi penghalang utama regenerasi.
"Untuk satu kain batik tulis premium, dibutuhkan waktu antara satu hingga dua tahun pengerjaan dengan biaya modal di atas Rp 700 ribu. Tidak termasuk waktu, tenaga, pikiran, dan cinta yang dicurahkan," jelas Utin.
Untuk model yang lebih halus, umumnya membutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun.
Motif sedang bisa diselesaikan dalam tiga hingga enam bulan, sementara motif biasa bisa selesai dalam satu bulan. Harga batik Rifaiyah berkisar antara Rp 1,2 juta hingga Rp 5 juta. (*)