TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - "Pemuda jangan malu-malu berwirausaha, semakin berani berusaha semakin dapat rezeki. Dari pada jadi pemalas".
Kalimat itu diucapkan oleh Muhammad Edi Irawan (36), saat menceritakan perjalanan usahanya.
Dia merupakan pemilik UMKM ikan teri di Desa Dermasandi RT 09 RW 02, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Pria yang akrab disapa Irawan itu memulai usaha olahan ikan sejak usia 22 tahun, pada 2011 lalu.
Dari yang semula produksi harian hanya sekira 50 kilogram saja, kini sudah mencapai 1,5 kuintal.
Olahan ikannya dipasarkan hampir di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Tegal.
"Saya mulai usaha pada 2011, saat itu modal awal Rp 2 juta untuk usaha ikan gereh. Tetapi macet karena perputaran modal dan penghasilan tidak lancar," kata Irawan, Sabtu (1/3/2025) lalu.
Saat ditemui di kediamannya, Irawan tengah sibuk merebus ikan teri nasi.
Ikan teri nasi yang sebelumnya sudah dicuci dan ditiriskan, ia rebus setengah matang hingga berwarna putih.
Lalu direbus lagi untuk kedua kali selama dua menit hingga matang.
Sedangkan istrinya bertugas membungkus olahan teri nasi untuk dijadikan pepes.
Usaha ikan teri tersebut digelutinya setelah gagal berjualan ikan gereh di satu tahun pertama merintis.
"Alhamdulillah produksi harian untuk teri nasi sampai 40 kilogram, lalu ada juga teri jawa sebanyak 1 kuintal. Ada yang minta mentah, ada juga yang minta matang," ujarnya.
Irawan mengungkapkan, ia sendiri tidak begitu beruntung dalam hal pendidikan, sebab hanya lulusan SMP.
Tetapi sejak muda keinginannya untuk berwirausaha begitu kuat.