Berita Semarang

Nasib Apes Sego Goreng Gathel Kalibanteng, Sempat Diterpa Pandemi, Kini Gerobaknya Ditabrak Mobil

Kecelakaan lalu lintas terjadi di daerah Kalibanteng, tepatnya di Jalan Abdulrahman Saleh, Semarang Barat, Kota Semarang pada Sabtu (15/8/2020).

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Kecelakaan lalu lintas mobil boks tabrak gerobak kaki lima di Jalan Abdulrahman Saleh, Kota Semarang, Sabtu (15/8/2020) dini hari. (Istimewa/tangkapan layar akun Instagram @infokejadiansemarang/@guslawww) Mobil boks dievakuasi usai menabrak gerobak kali lima dan trotoar di Jalan Abdulrahman Saleh, Kota Semarang, Sabtu (15/8/2020) dini hari. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) 

Polisi tak lama kemudian datang ke lokasi.

Mobil boks yang berada di atas trotoar kemudian dievakuasi dengan ditarik mobil derek.

Pengemudi mobil juga dibawa ke Kantor Satlantas Polrestabes Semarang untuk dimintai keterangan.

Karno terpaksa memperbaiki gerobaknya sendirian.

Sejumlah relawan, pengendara ojek daring (online) dan warga sekitar membantu membersihkan barang-barang yang berserakan.

“Ini ban gerobak saya rusak, kacanya pecah, saya perbaiki sendiri dan saya bawa pulang dulu."

“Wajan saya sentet (retak dan penyok), padahal itu harganya Rp 500 ribu.
Piring jumlahnya ada 30an juga pecah semua tinggal sisa satu dua yang tidak pecah,” ujar Karno yang bertempat tinggal di Jalan Yos Sudarso tersebut.

Ia menunggu kabar dari kepolisian terkait penyelesaian kasus tersebut.

Ia mengaku bakal tak meminta ganti rugi banyak-banyak.

“Ya, yang penting bisa buat jualan lagi.
Ini sementara libur dulu, kalau urusannya selesai dan saya perbaiki gerobaknya paling-paling sepekan ke depan baru bisa jualan lagi,” katanya.

Gubernur Jateng Izinkan Masyarakat Menggelar Malam Tirakatan dengan Syarat Ini

Arteta; Kemampuan dan Pengalaman Willian akan Berikan Dampak Nyata bagi Arsenal

Arteta; Kemampuan dan Pengalaman Willian akan Berikan Dampak Nyata bagi Arsenal

Karno yang sudah berjualan nasi goreng di Kalibanteng sejak tahun 1995 itu sempat mengutarakan kesedihannya lantaran tak bisa berjualan kembali untuk mendapatkan penghasilan.

“Ya waktu Covid-19 kemarin sepi dan ini mulai ramai lagi."

"Saya sudah berharap dan mengira nanti malam minggu bakal banyak yang beli, ternyata malah hancur begini ya sudah."

"Anggap saja libur istirahat,” pungkasnya. (tribun-pantura.com/rez)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved