Berita Kendal
Sobirin Peternak Lele di Kendal Jajal Ragi Kue sebagai Stimulus Pakan Ternaknya
Sobirin Ketua Kelompok Budidaya Ikan Lele Sido Makmur Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal mencoba inovasi baru untuk ternaknya.
Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Sobirin Ketua Kelompok Budidaya Ikan Lele Sido Makmur Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal mencoba inovasi baru untuk ternaknya.
Bersama 67 peternak lain di kelompoknya, Sobirin mencoba memanfaatkan ragi kue guna memberikan stimulus pada pakan lelenya.
Inovasi tersebut didapatkan dari para pakar dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip dalam rangka Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) Desa Tambaksari.
• Minggu Depan, Operasi Protokol Kesehatan di Tegal Semakin Gencar, Ini Sanksinya
• Kasus Corona Masih Mengkhawatirkan, Pembelajaran Tatap Muka di Kendal Ditunda
• Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 20 Agustus, Hujan Ringan di Brebes hingga Slawi
"Permasalahannya rendahnya pemanfaatan pakan. Biaya pakan mencapai 40 – 60 persen dari total biaya produksi setiap budidaya. Pendapatannya jadi tidak maksimal (berkurang)," terangnya di Kendal, Kamis (20/8/2020).
Ia berharap, inovasi tersebut dapat menekan jumlah pakan yang harus ia keluarkan serta mempercepat masa panen.
Terlebih meningkatkan hasil panen dari rata-rata perhari mencapai 9 kuintal.
"Masa panen enggak tentu, ada 2,5 bulan ada yang lebih cepat lagi. Kalau bisa, lebih cepat dari masanya agar tidak memerlukan banyak pakan," tuturnya.
Hasil panen lele Sobirin dan kawan-kawan tak hanya dipasarkan di wilayah Kendal.
Namun juga menjangkau beberapa daerah sekitar seperti Batang, Pekalongan, Pemalang, hingga Tegal.
Ia berharap dengan produksi maksimal dapat meningkatkan pendapatan para peternak lele di desanya.
"Belum harga pelet yang mahal. Mudah-mudahan inovasi yang diberikan tim peneliti dari Undip bisa bermanfaat bagi peternak lele," terangnya.
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip, Dr Ir Diana Rachmawati, menjelaskan dari permasalahan yang ada, pihaknya pun mencoba memberikan inovasi dari ragi kue guna menekan biaya pembelian pakan lele.
Inovasi itu merupakan rekayasa nutrisi melalui suplementasi imunostimulan. Penambahan Saccharomyces cerevisiae atau ragi kue dalam makanan ikan lele ini lebih efisien, sehingga mampu mengurangi pengeluaran biaya pakan.
"Dengan biaya produksi bisa semakin ditekan, maka penghasilan peternak meningkat," katanya.
Tak membutuhkan waktu lama, ragi kue yang bisa dibeli di toko kue dicampurkan dengan air panas dalam sebuah wadah dengan takaran yang pas. Adonan tersebut dibiarkan dalam keadaan tertutup hingga 15 menit sampai mengeluarkan buih.
• Eks Pelatih PSIS Semarang, Vicenzo Annese Kini Melatih Klub Liga India
• Kecelakaan Adu Banteng di Pekalongan, Seorang Pengendara Tewas di Lokasi
• Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 20 Agustus 2020 di Tegal, Cuaca Cerah Sepanjang Hari