Berita Semarang

Kisah Perias Jenazah di Semarang, Pernah Tangani Jasad yang Tidak Henti Menangis

Indah Murti Hastutik (46) sedang duduk santai di depan rumahnya di Kampung Karanganyar Gang IV Kelurahan Gabahan Semarang Tengah Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Iwan
Indah Murti Hastutik (46) sedang menata peralatan rias jenazah di rumahnya Kampung Karanganyar Gang IV Kelurahan Gabahan Semarang Tengah Kota Semarang, Kamis (27/8/2020) pagi. 

Indah pun segera kembali ke rumah duka lalu mencari bantal yang ternyata sudah dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (tps) di depan gedung rumah duka.

Selepas berhasil menemukan bantal itu, ia serahkan kepada keluarga yang masih menunggu.

Dari awal Ia sudah heran kenapa keluarga mencari bantal itu.

Setelah dibuka oleh keluarganya ternyata bantal itu berisi segepok emas dan uang.

"Saya selalu berupaya jujur dan bertanggung jawab dengan pekerjaan ini sehingga selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga yang menggunakan jasa," katanya.

Dikatakan Indah, untuk pengalaman tidak mengenakan biasanya datang dari keluarga yang memiliki banyak permintaan menyoal rias.

Biasanya mereka meminta wajah jenazah harus dirias sesuai dengan permintaan mereka.

"Mereka menunjukan sebuah foto katanya dirias harus seperti itu, padahal setiap wajah itu berbeda jenis kulit dan lainnya," katanya.

Ia membeberkan, masih ada beberapa hal lain yang dialami saat memandikan jenazah.

Seperti saat kesulitan memandikan jenazah yang meninggal lantaran kecelakaan, bunuh diri, sakit diabetes mati tidak ketahuan berhari-hari dan lainnya.

"Kalau mayat meninggal normal untuk membersihkan hingga merias biasanya hanya butuh waktu 30 menit. Sebaliknya mayat yang meninggal disebabkan hal tertentu waktu yang dibutuhkan lebih dari satu jam," ujarnya.

Ia mengaku juga sering dikentuti jenazah.

Bau dari kentut itu, menurutnya sangat bau sekali meski ia bermasker.

"Pernah juga menemui mayat yang sulit memejamkan mata tetapi tidak terlalu sering dibandingkan dikentuti," katanya.

Menurut Indah, sebelum memulai pekerjaannya selalu membiasakan mengobrol dengan jenazah yang dimandikan dan dirias.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved