Berita Slawi
Wisata Petik Sayur Langsung di Dataran Tinggi Kabupaten Tegal, Pengunjungnya Dari Luar Jateng
Pemkab Tegal bekerja sama dengan Pokdarwis Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa, mengadakan kegiatan Wisata Petik Sayur, yang berlangsung selama dua hari.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Pemkab Tegal bekerja sama dengan Pokdarwis Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa, mengadakan kegiatan Wisata Petik Sayur, yang berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (19/9/2020) kemarin dan berakhir pada Minggu (20/9/2020).
Kegiatan wisata itu diagendakan untuk mengajak masyarakat membeli produk petani lokal dengan harga yang sangat terjangkau.
Sesuai namanya, yaitu Wisata Petik Sayur, siapapun pengunjung yang datang ke lokasi ketika ingin membeli sayuran bisa langsung memetik sendiri.
Namun, karena antusias yang sangat luar biasa pada hari pertama kegiatan ini dibuka, lahan yang untuk memetik sayuran beberapa sudah habis dan tidak bisa untuk dipetik lagi.
• Viral Warga Positif Covid-19 Sebarkan Virus Corona di Jrakah Semarang, Begini Langkah Hendi
• Jelang Pilkada, PKB Jateng Akan Tindak Tegas Kader yang Tak Tertib
• 80 Persen Pelanggar Protokol Kesehatan di Kota Semarang Adalah Anak Muda
• Khafidin Bisa Jual 50 Porsi Tiram Bakar dalam Sehari di Pantai Ngebum Kendal
Hanya tersisa beberapa lahan saja yang sayurannya masih bisa dipetik.
Adapun jenis sayuran yang masih bisa dipetik yaitu kubis dan daun bawang.
Saat Tribun-Pantura.com mendatangi lokasi, suasana terlihat cukup ramai meski cuaca sedikit mendung.
Pengunjung terlihat memadati tiap penjual yang ada di lokasi. Tak jarang ada yang memborong sampai satu kantong penuh.
Pengunjung pun tidak hanya di wilayah Kabupaten Tegal saja, tapi ada juga dari luar kota seperti Semarang, Jakarta, Cirebon, dan masih banyak lagi.
Salah satu pedagang yang ada di lokasi, Kurniati mengatakan, ia sudah dua hari mengikuti kegiatan wisata petik sayur ini dan hasilnya sangat memuaskan.
Karena dua hari dia berjualan di lokasi, dagangannya selalu ludes terjual. Bahkan, tomat yang dijualnya pada hari pertama laku sebanyak dua kuintal.
"Hari pertama tomat saya langsung habis diserbu pembeli bahkan sampai kekurangan. Yang terjual pun sekitar dua kuintal, maka sebagai warga dan petani di Desa Sigedong saya berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan. Jadi tidak hanya dua hari ini saja, karena memang menguntungkan," ungkap Kurniati, pada Tribun-Pantura.com, Minggu (20/9/2020).
Ditanya mengenai kegiatan wisata Petik Sayur apakah cukup membantu? Kurniati menyebut sangat membantu.
Karena selain membantu dalam hal menghabiskan stok dan sayuran yang ditanam petani, juga menjadi ajang promosi mengenai sayuran lokal di Desa Sigedong Bumijawa.
"Ya kalau saya intinya ingin kegiatan wisata Petik Sayur diadakan terus. Ya semoga evaluasi nya bagus, sehingga kemungkinan diselenggarakan lagi bisa terwujud," harapnya.