Teror Virus Corona
3 Presiden Ini Positif Covid-19 setelah Remehkan Virus Corona, Termasuk Donald Trump
3 Presiden Ini Positif Covid-19 setelah Remehkan Virus Corona, Termasuk Donald Trump
TRIBUNPANTURA.COM, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump seringkali memberi pernyataan yang meremehkan Covid-19.
Selain Trump, ada sejumlah pemimpin negara lain yang juga meremehkan virus corona ini, dan pada akhirnya mereka terinfeksi.
Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat (AS) di mana Presiden Donald Trump mengumumkan positif Covid-19.
• Presiden-Ibu Negara AS Positif Covid-19, Trump Umumkan Lewat Twitter, Jalani Isolasi Mandiri
• Peneliti LIPI Siti Zuhro: Pilkada Tetap Jalan, Naif Bila Plt Dijadikan Alasan
• Soal Sandiaga Uno Jadi Jurkam Pemenangannya, Begini Reaksi Putra Jokowi Gibran Rakabuming
• 24 Nyawa Melayang Terkena Jebakan Tikus Listrik, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Dalam kicauannya di Twitter, Trump menyatakan dia dan istrinya, Melania Trump, akan menjalani karantina setelah dinyatakan positif.
"Kami akan memulai proses penyembuhan kami secepatnya. Kami akan segera melalui ini bersama-sama!" jelas presiden berusia 74 tahun itu.
Sebelum mengumumkan dirinya positif Covid-19, sang presiden beberapa kali menyuarakan pendapat yang meremehkan pandemi itu.
Di antaranya adalah ketika dalam debatnya dengan Joe Biden Selasa (29/9/2020), dia menyatakan hanya akan mengenakan masker jika perlu.
"Saya mengenakan masker ketika dibutuhkan. Ok. Malam ini adalah contohnya," jelasnya seraya mengeluarkan maskernya dari saku.
Tidak hanya Trump, dua pemimpin dunia ini juga sempat meremehkan virus corona sebelum mereka terpapar.
Siapa saja mereka, ini namanya.
1. Jair Bolsonaro (Presiden Brasil)

Selama menjabat sejak 1 Januari 2019, Bolsonaro dikenal sebagai sosok yang mengidolakan Trump, sehingga dia dijuluki "Trump dari Negeri Tropis".
Tidak hanya dalam gaya bicaranya yang meluap-luap, Jair Bolsonaro juga begitu meremehkan virus corona yang saat ini tengah mewabah di dunia.
Pada awal Maret, atau ketika wabah belum merajalela, Bolsonaro menyatakan bahwa saat ini ada penyakit yang lebih mematikan dari corona.
Tidak hanya merendahkan corona dengan menyebutnya "flu ringan", Bolsonaro juga menolak saran pakar agar Brasil menerapkan lockdown.