Berita Slawi

Jemaah Mushala di Kabupaten Tegal Dipukul Orang Ketika Sedang Sujud, Pelaku Belum Tertangkap

Warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan tindak penyerangan yang dialami oleh Ruminah (54), saat sedang salat subuh.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Kompas.com
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan tindak penyerangan yang dialami oleh Ruminah (54), saat sedang salat subuh di Musala Asodikin, Senin (5/10/2020) kemarin.

Akibat dari penyerangan tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala, bahkan harus mendapat beberapa jahitan.

Diketahui pelaku menggunakan benda keras untuk melakukan pemukulan.

Polsek Kunduran Blora Pasang Garis Polisi di Sekitar Lokasi Semburan Air Campur Gas

10 Orang di Temanggung Positif Covid-19 Sepulang Berwisata Air di Banjarnegara

Merokok Sembari Mengendarai Sepeda Motor Tenyata Bisa Dituntut Pidana, Ini Hukumannya

Jelang Musim Penghujan, Berikut Beberapa Titik di Kabupaten Banyumas yang Rawan Longsor

Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Lebeteng, Sukasmo, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan bahwa pelaku ternyata memiliki gangguan jiwa.

Dikatakan, setelah kejadian korban langsung dibawa ke Puskesmas Tarub untuk mendapatkan penanganan tim medis.

Bahkan, menurut Sukasmo, kejadian pemukulan seperti ini sudah dua kali dalam beberapa waktu belakangan.

"Jadi korban ini sedang salat sunnah, lalu saat sujud langsung dipukul dari belakang."

"Karena ada pembatasan antara shaf salat perempuan dan laki-laki, sehingga tidak ada saksi mata yang melihat."

"Korban mengalami luka dibagian kepala, kalau tidak salah mendapat 5 atau 6 jahitan," jelas Sukasmo, saat dihubungi Tribun-Pantura.com, Selasa (6/10/2020).

Dijelaskan, Pelaku yang diketahui bernama Muhammad (35) ini, merupakan warga Desa sekitar Musala dan mengalami gangguan jiwa.

Saat dicek kondisi rumahnya yang berada di depan Musala pun sangat memprihatinkan, karena banyak ditemukan bangkai-bangkai tikus yang menurut informasi dikonsumsi oleh pelaku.

Pelaku ini memang sudah dikenal memiliki gangguan jiwa, karena suatu saat pernah mengendarai becak sampai ke Jakarta.

"Kalau kejadian yang pertama, korban tidak sampai melapor ke polisi."

Regulasi Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan Tengah Digodok Pemkab Batang

Dilaporkan Diculik Sejak Pertengahan Agustus, Seorang Model Ditemukan Terkubur di Kuburan Massal

Cetuskan Internet Local Loop, Tegal Dapat Apresiasi Sebagai Kota Smart Society

Berikut Perhitungan Pesangon Sesuai UU Cipta Kerja

"Nah kalau yang kedua ini langsung ditangani oleh kepolisian. Pelaku yang bernama Muhammad ini tinggal sendiri di rumah, kondisnya sangat memprihatinkan dan bau nya sangat menyengat."

"Pelaku sampai saat ini masih dalam pencarian, karena setelah melakukan pemukulan langsung kabur," ungkapnya.

Dapat dipastikan pelaku ini tidak memiliki motif apapun, jadi dugaan awal memang dipicu karena pelaku memiliki gangguan jiwa.(dta)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved