Berita Regional

Rp400 Juta Hilang dari Rekening setelah 7 Menit Ganti Nomor Hp, Dokter Gigi di Surabaya Gugat Bank

Rp400 Juta Hilang dari Rekening setelah 7 Menit Ganti Nomor Telepon, Begini Ceritanya. Dokter Gigi di Surabaya GUgat Bank Danamon dan Telkomsel

Istimewa/net
Ilustrasi rekening bank - Rekening tabungan Eric, seorang dokter gigi di Surabaya, hilang dikuran orang tak dikenalnya, pada 2016 silam. Perkara ini terjadi setelah 7 menit ia menggganti nomor selulernya. 

TRIBUNPANTURA.COM, SURABAYA - Tak tahan dengan dering telepon dari orang misterius, puluhan kali dalam sehari, Eric Priyo Prasetyo (43), kemudian mematikan dan mengganti nomor telepon seluler pada handphone (Hp)-nya.

Namun, kesialan malah menimpa dokter gigi di Surabaya itu. 7 menit setelah ia mengganti nomor Hp, uang sekitar Rp400 juta di rekening tabungannya ludes.

Eric pun kemudian menggugat Bank Danamon dan operator seluler plat merah Telkomsel ke Pengadilan Negeri Surabaya.

Baca juga: Ahli Rakit Bom Pipa High Explosive, Karyawan PLTA di Cianjur Terancam Hukuman Mati

Baca juga: Salahgunakan Bantuan Beras Covid-19, Calon Bupati Petahana Ini Didiskualifikasi KPU

Baca juga: Klaster Ponpes di Banyumas Bertamabah, 76 Santri Positif Covid-19

Baca juga: Belasan Rumah Warga di Jabungan Semarang Rusak Disapu Puting Beliung

Eric mengaku menjadi korban aksi pembobolan rekening 4 tahun lalu.

Hampir Rp400 juta uangnya di rekening hilang dalam hitungan menit.

Penasihat hukum Eric, Yusron Marzuki, saat dikonfirmasi mengatakan, pada Kamis (15/10/2020) pagi dia mendampingi kliennya untuk menjalani sidang mediasi.

"Namun, karena ada pihak yang berhalangan hadir maka mediasi diundur 27 Oktober nanti," kata Yusron, kepada Kompas.com, Jumat (16/10/2020) malam.

Eric menggugat secara perdata Bank Danamon dan Telkomsel karena dianggap tidak memiliki itikad baik untuk mengganti kerugian yang dialaminya.

"Karena sejak 2016 tidak ada ganti rugi untuk kerugian yang dialami klien kami," terang dia.

Aksi pembobolan, kata dia, terjadi pada Mei 2016 lalu.

Seorang pria yang mengaku customer service Bank Danamon menelepon kliennya dan mengatakan bahwa Eric terdaftar pada layanan bank yang menyajikan harga-harga komoditas, valas, dan saham.

Biayanya akan didebet otomatis dari rekening. Eric sempat mengonfirmasi ke Bank Danamon di Jalan Panglima Sudirman Surabaya, namun pihak bank menyatakan tidak ada layanan seperti yang disebutkan.

"Pak Eric diminta mengabaikan dan tidak menanggapi informasi dari penelepon misterius itu," terang Yusron.

Beberapa saat kemudian, kode aktivasi masuk ke pesan di ponsel Eric berkali-kali selama beberapa hari.

Padahal, dia tidak sedang melakukan transaksi atau aktivasi layanan apa pun.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved