Berita Blora

Parahnya Jalan di Blora, dari Rusak Sampai Longsor

Kondisi jalan dari pertigaan Cabak, Kecamatan Jiken menuju Desa Bleboh masih terbilang mengenaskan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Rifqi Gozali
Kondisi jalan dari pertigaan Cabak, Kecamatan Jiken menuju Desa Bleboh masih terbilang mengenaskan. 

TRIBUN-PANTURA.COM, BLORA - Kondisi jalan dari pertigaan Cabak, Kecamatan Jiken menuju Desa Bleboh masih terbilang mengenaskan.

Jalan yang panjangnya sekitar 14 kilometer itu banyak yang rusak, meski sebagian sudah diaspal dan dibeton.

Jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Blora dan Kecamatan Kedewan, Bojonegoro itu kondisinya rusak.

Berlubang di sana-sini. Terdapat genangan. Sebagian telah ditambal menggunakan batu.

Baca juga: Puluhan Wisatawan Terdeteksi Reaktif Covid-19 Diswab dan Diminta Pulang

Baca juga: Update Banjir Banyumas, Ratusan Warga Kemranjen Masih Mengungsi

Baca juga: Setelah Meminta Diantar ke Hotel Gadis 18 Tahun Menikam Driver Go Car di Cilacap

Baca juga: Mandi Air Panas Tertutup di Objek Wisata Guci di Masa Pandemi Hanya Rp 5 Ribu

Seorang pengendara yang melintas, Muntaha, mengaku harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan tersebut. Lelaki asal Tuban itu acap kali melintas di jalan tersebut untuk melunasi keperluannya di Blora.

"Jalannya lurus. Tapi pengendara harus belak-belok karena memilih jalan yang tidak berlubang dan sedikit rata," kata Muntaha, Jumat (30/10/2020).

Dari pertigaan Cabak menuju Desa Bleboh, jalan yang telah dibangun sebagian berada di wilayah permukiman. Yakni di Desa Bleboh dan Nglebur. Sementara untuk akses jalan di tengah hutan, sebagian besar masih rusak.

Selain rusak, malah ada ruas jalan yang longsor. Lokasinya berada di tengah hutan, dari Pos Cabak lokasinya sebelum masuk Desa Nglebur. Panjang bahu jalan yang longsor sekitar 15 meter. Jalan ini menjadi akses bagi warga Nglebur maupun Bleboh untuk menuju Blora atau Cepu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora, Samgautama Karnajaya mengatakan, terkait jalan longsor tahun ini akan segera diperbaiki. Sebab, sudah ada anggaran untuk hal tersebut.

"Longsor itu muncul sejak April. Tahun ini ditangani. Anggarannya sekitar Rp 1,5 miliar," kata Samgautama.

Kemudian, terkait rencana perbaikan ruas jalan Cabak-Bleboh akam dilakukan tahun berikutnya.

"Ruas jalan Cabak-Bleboh nanti di 2021, ini masih belum penetapan (anggaran)," kata Samgautama.

Lebih lanjut kata Samgautama, rencana penganggarannya sebesar Rp 5 miliar. Anggaran sebanyak itu kira-kira hanya cukup untuk membangun jalan sepanjang satu kilometer.

"Rp 5 miliar itu satu kilometer. Misal perbaikannya dibuat per 200-an meter pilih yang paling parah. Kalau di hutan itu kan tanahnya jelek sekali," ucapnya.

Baca juga: Update Banjir Kroya Cilacap, Ribuan Jiwa Masih Mengungsi

Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Pengajuan BLT UMKM Kamu Tidak Ditolak

Baca juga: Berikut Jadwal Samsat Online Keliling di Demak, Jumat, 30 Oktober 2020

Terkait rencana pembangunan ini, katanya, dia masih menunggu penetapan angka pasti nilai anggarannya. Kemudian, apakah dibeton atau aspal, pihaknya baru bisa menjawab setelah melakukan survei lapangan. Pasalnya, ruas jalan di hutan memiliki struktur tanah yang tidak stabil. Jika diaspal akan lebih cepat rusak.

"Untuk aspal mungkin nanti bisa dilakukan di kawasan permukiman warga di Nglebur. Kalau Bleboh sudah dibangun aspal," kata dia.

Samgautama melanjutkan, ruas Cabak-Blebih sedianya telah dilakukan perbaikan. Hanya saja saat ini kondisinya telah kembali rusak. Perbaikan itu terakhir dilakukan sekitar 2016. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved