Berita Batang
Dua Petani di Batang Jadi Korban Robohnya Tower SUTET, Bupati Wihaji Minta Ini ke Pengembang
Dua Petani di Batang Jadi Korban Robohnya Tower SUTET, Bupati Wihaji Minta Ini ke Pengembang
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Bupati Batang Wihaji, meminta agar pihak pengembang dalam insiden robohnya tower Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), memperhatikan nasib korban.
Tercatat ada dua korban dalam insiden yang terjadi pada Minggu (1/11) itu, di mana satu korban mengalami luka sayatan pada bagian bawah mata kanan, dan satu lainya mengalami shock berat.
Keduanya sempat menjalani penanganan medis secara intensif di RSUD Limpung, dan kini sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing yang ada di Desa Kubumen, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.
Baca juga: Begini Kesaksian Korban Robohnya Tower Sutet di Batang, Terungkap PLN Janjikan Hal Ini
Baca juga: Komnas HAM Sebut Kematian Pendeta Yeremia Diduga karena Ditembak Oknum TNI dari Jarak Dekat
Baca juga: Duda-Janda Kenalan di Warung Es, 3 Hari Kemudian Janji Menikahi, Ujung-ujungnya Bawa Kabur Motor
Baca juga: Proyek Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal Lambat, Baru Capai 36 Persen, Ini Kata Dedy Yon
"Koorpoasi atau pengembang wajib berempati ke korban yang juga menjadi warga Batang," paparnya saat ditemui Tribunpantura.com di di Kantor Bupati Batang, Senin (2/11/2020) sore.
Dilanjutkannya, pembangunan tower SUTET wajib dilaksanakan secara hati-hati, untuk meminimalkan resiko kecelakaan.
"Saya ikut prihatin atas kejadian tersebut, namun alhamduliah korban saat ini dalam kondisi baik. Saya berharap kejadian itu bisa terinvestigasi secara baik dan diketahui penyebabnya," ucapnya.
Ia menerangkan, prinsip ke hati-hatian wajib diterapkan saat pembangunan jaringan SUTET, terutama di tengah persiapan pembangunan jaringan dari PLTU Batang.
"Hal itu untuk memastikan agar tidak terjadi insiden serupa, jangan sampai warga Batang jadi korban lagi. Apalagi akan banyak SUTET yabg akan dibangun di Batang karena ada PLTU," imbuhnya.
Ditambahkannya, keselamatan warga di lokasi pembangunan SUTET menjadi hal utama dalam pelaksanaan proyek.
"Prihal lainya kami serahkan ke pihak terkait, yang utama adalah keselamatan warga Batang terlebih dahulu," tambahnya. (bud)
Baca juga: Daftar Prakerja Gelombang 11 di www.prakerja.go.id, Simak Batas Akhir Pendaftaran dan Kuotanya
Baca juga: 17 Pedagang Positif Covid-19, Dinkes Kabupaten Tegal: Bisa Disebut Klaster Pasar Margasari
Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Tegal: Total 801 Kasus, Dinkes Beri 2 Pilihan Ini bagi Pasien Positif
Baca juga: Begini Cara Mengurus SIM yang Hilang, Bila Terpenuhi Tak Perlu Bikin Baru Lagi