Penanganan Corona
Menolak Diswab Warga Solo Menyusul Anaknya yang Lebih Dahulu Meninggal Karena Covid-19
Seorang warga Jebres Solo berinisial W (73) meninggal dunia ketika karantina mandiri bersama keluarga, Senin (2/11/2020) kemarin.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Rival Almanaf
"Tetangga untuk mengawasi keluarga tersebut karantina mandiri, jangan sampai, bahkan, karantina mandiri tapi pergi-pergi itu, sama saja," ucap Ning.
Menurutnya, paling penting untuk hal pengawasan karantina mandiri adalah dari tetangga.
"Pengawasan karantina mandiri itu ya dari tetangga, Jogo Tonggo. Puskesmas juga ikut memantau," ungkapnya.
Ning menuturkan, sebenarnya tidak semuanya bisa dibebankan kepada pemerintah.
Baca juga: Polresta Banyumas Amankan 80 Liter Tuak dan 50 Liter Ciu
Baca juga: Memasuki Musim Penghujan Bupati Batang Wihaji Minta BPBD On Call 24 Jam
Baca juga: Lionel Messi Menolak Potong Gaji, Barcelona Terancam Bangkrut Dua Bulan Lagi
Baca juga: Satu Kecamatan di Blora Dinyatakan Terbebas dari Covid-19
"Tetapi kita mengaktifkan kegiatan Jogo Tonggo atau sengkuyung warga," ucapnya.
Dia meminta, kalau ada yang dikarantina, masyarakat diminta untuk memberikan support terhadap warga yang melaksanakan karantina mandiri.
"Support tidak hanya logistik ya, tetapi juga termasuk support mental dan mengawasi, bahwa keluarga tersebut benar-benar karantina mandiri," tuturnya.
Dengan adanya hal itu, sehingga, lanjutnya, kasus ini bisa diputus mata rantai penularannya.
"Ini kasus pertama yang menolak swab. Dengan kontak erat, kontak dekat ya baru ini," tandasnya. (kan)