Berita Kendal
Empat Dalang Muda Meriahkan Perayaan Hari Wayang di Kendal
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kendal melakukan perayaan peringatan Hari Wayang pada Minggu.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kendal melakukan perayaan peringatan Hari Wayang pada Minggu (8/11/2020) malam.
Peringatan hari wayang tersebut dilakukan dengan menggelar pagelaran wayang kulit di Pendopo Sanggar Pramuka Kendal.
Diketahui bahwa dalam pertunjukan itu melibatkan empat dalang muda asli dari Kendal.
Baca juga: Klaster Pengajian Jadikan Manyaran Tertinggi Kasus Covid-19 di Semarang
Baca juga: Pemerintah Kota Tegal Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD Tahun 2021
Baca juga: APBD Kabupaten Pekalongan Tahun 2021 Naik 2,77 Persen
Baca juga: Pemain PSIS U 16 Lolos Seleksi Garuda Select, Ini Kata M Ridwan
Dalang muda itu terdiri dari Dalang cilik dan Dalang remaja. Dalang cilik yakni ada M. Hanif Iqbal L dari Boja dan M. Fahrinnada Setyawan dari Sukorejo.
Selanjutnya dalang remaja yakni M. Farhan AL dari Patean dan M. Rizki Tri Prastawa dari Sukorejo.
Namun untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam pertunjukan wayang hanya, jumlah penonton dibatasi dan bagi penikmat wayang bisa melihatnya melalui kanal Youtube Diskominfo Kendal karena disiarkan secara langsung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan bahwa pagelaran wayang ini pihaknya melibatkan para kaum milenial.
Mulai dari Dalang, Pengrawit hingga Pesinden.
Hal itu bertujuan agar para kaum milenial lainnya dapat termotivasi melestarikan kesenian wayang sekaligus menunjukan eksistensi seni wayang di generasi muda.
" Hal Ini membuktikan bahwa transformasi pelestarian budaya kepada generasi yang lebih mudah masih berjalan dengan baik," katanya saat dihubungi pada Senin (9/11).
Baca juga: Ambar Fathonah Mantan Bupati Semarang yang Juga Anggota DPRD Jateng Meninggal Dunia
Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, 10 November 2020
Baca juga: 961 Warga Jateng di Lereng Merapi Telah Mengungsi, Tiga Pengungsi Reaktif Dibawa ke RS
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Selasa 10 November 2020
Ia mengatakan masih banyaknya generasi muda yang masih melestarikan seni pertunjukan wayang kulit tak lepas dari para berbagai pihak seperti Pepadi, Dewan Kesenian hingga para orang tua.
Mereka ikut mendukung putra-putrinya berlatih dan mempelajari wayang sehingga kesenian wayang maupun kesenian lainnya juga turut dilestarikan.
"Wayang sudah diakui oleh Unesco sebagai kekayaan budaya dunia asli Indonesia, maka dari itu dengan adanya pertunjukan wayang ini diharapkan agar wayang kulit tetap bertahan dan eksis di tengah masyarakat," pungkasnya.