Berita Batang
Pemkab Batang, Bersama PPNI Dorong Optimalisasi Pelayanan Dunia Medis
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Batang, terus melangkah guna meningkatkan pelayanan dan kopetensi para perawat.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Batang, terus melangkah guna meningkatkan pelayanan dan kopetensi para perawat.
Yang terbaru, PPNI Kabupaten Batang, mendirikan kantor di wilayah Kelurahan Pasekaran, Kecamatan Batang.
PPNI dan Pemkab Batang juga terus bersinergi guna memajukan dunia kesehatan.
Baca juga: Sejumlah anggota KPPS di Purbalingga Menolak Rapid Test
Baca juga: Selama Pandemi, Ekspor Briket Tempurung Kelapa Jateng Naik hingga 50 Persen
Baca juga: DPR RI Tambah Alokasi Dana Insentif Rp 1,4 Triliun Untuk Tenaga Medis
Baca juga: Klaster Keluarga Menjadi Penyumbang Kasus Covid-19 Tertinggi di Kabupaten Tegal
Menurut Moh Fajeri Ketua DPD PPNI Kabupaten Batang, adamya kantor baru menjadi sejarah bagi PPNI.
"Berdirinya kantor ini menjadi sejarah bagi kami, karena bertahun-tahun kami kolektitif untuk mendirikan kantor."
"Adanya gedung baru ini juga menjadi simbol keseriusan PPNI untuk berkontribusi kepada masyarakat dan dunia kesehatan," jelasnya dalam peresmian Kantor PPNI Kabupaten Batang, Kamis (12/11/2020).
Adapun guna mewujudkan pelayanan optimal unyuk masyarakat, PPNI juga disokong oleh DPW PPNI Jateng.
Tak tanggung-tanggung, DPW PPNI Jateng mengalokasikan Rp 30 juta, plus pinjaman Rp 300 juta.
"Dana DPW hampir Rp 3 miliar yang sudah digunakan untuk kegaiatan DPD, tak terkecuali di Batang. Karena kami ingin memajukan dunia medis di daerah," kata Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto.
Sementara itu, dalam perkembangan dunia medis di Kabupaten Batang, beberapa alokasi dana sudah dikucurkan.
Bahkan menurut catatan BPK Provisi Jateng, tahun lalu, Pemkab Batang melaksanakan pembangunan untuk peningkat pelayanan kesehatan.
Selain pembangunan Puskesmas Subah yang memakan dana Rp 2,6 miliar lebih, pembanguan ruang di RSUD Kalisari Batang juga menelan Rp 6,1 miliar lebih.
Bupati Batang Wihaji, juga mengakui peningkatan fasilitas dan pelayanan di bidang kesehatan terus dilakukan.
Baca juga: Pemancing Sungai Serayu sempat Lihat Detik-detik Warga Tenggelam
Baca juga: PA 212 Ingin Gelar Reuni di Monas, Begini Respon Pemprov DKI Jakarta
Baca juga: Lagi, Pesepeda Meninggal di Semarang Kali Ini Karena Kecelakaan Tunggal
Baca juga: Polisi Tembak Mati Perampok Spesialis Sarang Burung Walter, Terakhir Beraksi Kantongi Rp200 Juta
"Kami juga memberikan intensif terhadap tenaga medis, dana yang kami turunkan mencapai Rp 5 miliar, yang sudah dialokasikan tiga bulan lalu," paparnya.
Ditambahkan Bupati Wihaji, aspirasi tenaga medis akan disampaikan untuk kemajuan dunia kesehatan di Kabupaten Batang.
"Contohnya dulu gaji pokok perawat ada yang Rp 250 ribu, tapi sekarang rata-rata Rp 1 juta lebih, memang kurang menurut saya, namun akan kami koordinasikan untuk melakukan peningkatkan secara bertahap," tambahnya. (bud)