Penanganan Corona

Menolak Dirawat, Pengantin Perempuan di Sragen Meninggal Positif Covid-19, Ayah-Ibu Turut Wafat

Pengantin Perempuan di Sragen Meninggal Positif Covid-19, Menolak Dirawat, Ayah-Ibu Turut Wafat

pixabay.com
Ilustrasi pernikahan - Tak lama setelah melangsungkan akad nikah, pengantin di Sragen meninggal dan dinyatakan positif Covid-19. Setelahnya, ayah-ibunya juga meninggal karena corona. 

TRIBUNPANURA.COM, SRAGEN - Seorang pengantin perempuan, LD (28), warga Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, meninggal dunia karena Covid-19 pada Kamis (5/11/2020), tak lama setelah menggelar akad nikah.

Sebelum meninggal, LD sempat menolak dirawat karena akan melangsungkan resepsi pernikahan.

Setelah LD meninggal, ayah dan ibunya juga turut wafat karena Covid-19.

Baca juga: Polisi Geram, Minta Pengantin Pria Tak Bermasker Push-up di Pelaminan, Begini Cerita di Baliknya

Baca juga: Waspada, Perampokan Modus Tuduh Korban Bawa Narkoba Kemballi Terjadi, Pelaku Ditangkap Massa

Baca juga: 69 Pejabat Kementrian ATR/BPN Dijatuhi Sanksi, Inspektur Jenderal: Ada yang hingga Dipecat

Baca juga: Lagi, Prajurit TNI Ditahan karena Buat Video Sambut Rizieq, Kini Anggota AU Berpangkat Sersan

LD pulang dari Jakarta dua hari sebelum pernikahan yang digelar pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Saat pulang, ia mengeluh sakit dan memeriksakan diri ke dokter.

LD sempat diminta untuk rawat inap. Namun, ia menolak karena akan menikah.

Pernikahan digelar secara sederhana di rumah mempelai perempuan.

"Akhirnya disuruh mondok (rawat inap), tetapi dia tidak mau karena mau menikah."

"Hajatan itu digelar tanggal 24 Oktober 2020," kata Kepala Desa Wonorejo Edi Subagyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Tumbang saat menuju tempat resepsi

Setelah akad nikah, kedua mempelai berangkat ke Wonogiri untuk acara ngunduh mantu (resepsi pernikahan) pada Senin (26/10/2020).

Di tengah perjalanan, LD mengeluh sakit dan ia dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo.

Dari hasil pemeriksaan, ia dinyatakan positif Covid-19. LD pun menjalani isolasi dan ia meninggal dunia pada Kamis (5/11/202020).

Menurut Edy, LD memiliki riwayat penyakit asma.

Ayah dan ibu juga meninggal

Sehari setelah LD meninggal, sang ibu yakni S (57) dibawa ke rumah sakit dan ia dinyatakan Covid-19. S meninggal pada Jumat (6/11/2020).

Petugas pun melakukan tracing dan ayah LD, yakni SD (60), dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tidak stabil.

Ia pun dirawat di RSUD dr Soeratno Gembong dan dinyatakan positif Covid-19.

Ia kemudian meninggal dunia pada Senin (9/11/2020).

"Jadi tiga orang (satu keluarga) meninggal dunia karena terpapar Covid-19," jelas Edi.

SD adalah Kepala Urusan (Kaur) Umum Pemerintah Desa Wonorejo.

SD dan istrinya memiliki riwayat penyakit diabetes.

Kontak dengan 113 orang

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen mengatakan, dari hasil tracing, tiga pasien Covid-19 yang meninggal melakukan kontak erat dengan 113 orang.

"Bisa, disebut klaster penularan Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Hargiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Hargiyanto mengatakan, 113 orang yang kontak erat dengan tiga pasien meninggal menjalani swab secara bertahap.

Sebanyak 51 orang menjalani swab pada Senin (9/11/2020) dan 62 orang menjalani swab pada Selasa (10/11/2020).

"Belum (keluar hasilnya). Masih menunggu," terang dia.

Bubarkan hajatan

Sementara itu, Pemkab Sragen bakal membubarkan hajatan yang diselenggarakan masyarakat tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Tindakan itu terpaksa dilakukan menyusul meninggalnya satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno menegaskan akan mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut.

"Tentu kami harus bersikap tegas," tutur Dedy saat ditemui TribunSolo.com di ruang kerjanya, Selasa (10/11/2020).

Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat, satu keluarga itu meninggal usai menggelar hajatan pada 24 Oktober 2020.

"Informasi sementara dari masyarakat seperti itu," ujarnya.

"Kami masih akan mengecek apakah acara hajatan kemarin menerapkan protokol kesehatan atau tidak," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menolak Dirawat karena Akan Menikah, Pengantin Perempuan di Sragen Meninggal karena Covid-19, Ini Ceritanya

Baca juga: Mahasiswi Dibunuh Seorang Pemuda Karena Meminta Bayaran Seusai Bersetubuh

Baca juga: Bertengkar Dengan Sang Ibu, Perempuan Asal Sukodono, Sragen Bunuh Diri Lompat Jembatan

Baca juga: Update Virus Corona Karanganyar Jumat 13 November 2020, Kecamatan Karanganyar Masih Tertinggi

Baca juga: Polisi Belum Bongkar Motif Pelaku Penyebaran Video Syur Artis Mirip Gisel

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved