Berita Slawi
Terdampak Pandemi Covid-19, Asita Kabupaten Tegal Sempat Vakum dan Anggotanya Banting Setir
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) cabang Kabupaten Tegal terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) cabang Kabupaten Tegal terdampak pandemi Covid-19.
Bahkan kurang lebih selama 7 bulan sempat vakum karena tidak ada perjalanan wisata sama sekali.
Yang biasanya ada pesanan perjalanan wisata baik dari sekolah, kampus, instansi pemerintahan, perusahaan, dan lain-lain.
Sejak awal pandemi benar-benar tidak ada, orderan mulai muncul pertengahan Oktober 2020 ini.
Baca juga: Bulan Depan Mau Menikah, Wanita Ini Justru Ditemukan Meninggal di Sebuah Kebun di Semarang
Baca juga: Kecamatan Slawi Tidak akan Terapkan PSBB Meski Ditetapkan Sebagai Zona Merah Covid-19
Baca juga: Sekitar 75 Persen Bangunan Pasar Weleri Terbakar, Labfor Polda Jateng Teliti Penyebabnya
Baca juga: Bupati Blora Dilaporkan ke Bawaslu, Diduga Bagikan Paket Sembako Bergambar Istrinya
Hal tersebut, disampaikan oleh Anggota Asita Kabupaten Tegal, Riyanto, saat ditemui Tribun-Pantura.com Rabu (11/11/2020) kemarin.
Bahkan Riyanto menyebut, anggotanya ada yang sampai harus banting setir menjadi pedagang karena benar-benar tidak ada orderan masuk satu pun.
"Penurunan drastis sekali, bahkan kami cenderung vakum kurang lebih 6 atau 7 bulanan. Akhirnya teman-teman anggota Asita beberapa ada yang banting setir berjualan makanan ataupun lainnya. Jadi kami benar-benar terdampak adanya pandemi Covid-19 ini, tapi alhamdulillah sekarang kondisinya berangsur membaik," ungkap Riyanto, pada Tribunjateng.com, Rabu (11/11/2020).
Sementara ini, karyawan Asita Kabupaten Tegal semuanya dinonaktifkan karena belum ada kegiatan. Jadi sementara mereka masih bantir setir tadi yaitu berjualan.
Riyanto mengatakan, dari 16 karyawan semuanya belum ditarik lagi atau belum kembali beraktivitas seperti biasa.
"Saat ini memang sudah ada orderan masuk, tapi masih sebatas liburan keluarga. Kalau untuk rombongan liburan sekolah, kampus, instansi, memang belum ada karena ketatnya protokol kesehatan yang harus dipenuhi. Tapi ya alhamdulillah sudah berangsur bangkit seperti membuka open trip," jelasnya.
Baca juga: Bupati Tegal Lantik 52 Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, Komisi IX DPR RI: Tingkatkan Kualitas Diri
Baca juga: Prakiraan Cuaca Pekalongan Raya Jumat 13 November 2020, Hujan Ringan hingga Sedang di Sore Hari
Baca juga: Cerita di Balik Kebakaran Pasar Weleri Kendal: Sulitnya Terobos Kerumunan Massa, Hidran Tak Fungsi
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Jumat 13 November 2020, Buka di Tiga Lokasi Ini
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan juga harus diterapkan. Seperti wajib mengenakan masker dan menjaga jarak.
Adapun sementara ini tidak wajib untuk menyertakan rapid test, namun semisal akan berkunjung ke Bali baru wajib rapid test.
"Saat ini saya baru membuka trip ke Wonosobo dan Yogyakarta, itu pun sifatnya liburan keluarga jadi skalanya belum besar. Sedangkan untuk biaya transportasinya mengalami kenaikan sekitar 15 persen, tapi kalau untuk hotel atau penginapan tidak ada peningkatan, malah yang ada penurunan harga," tuturnya. (dta)