Berita Global

Detail Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Disergap Bom hingga Penembak Jitu, Mossad Israel Disalahkan

Detail Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Disergap Bom hingga Penembak Jitu, Mossad Israel Disalahkan

AP
Dalam gambar yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Iran dan diambil pada hari Sabtu, 28 November 2020, para penjaga dari tempat suci Imam Reza, membawa peti mati terbungkus bendera berisi jenazah Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan Iran yang terkait dengan program nuklir militer yang dibubarkan di negara itu. Fakhrizadeh tewas pada hari Jumat, selama upacara pemakaman di kota timur laut Mashhad, Iran. 

Pejabat Intelijen Amerika Serikat (AS) juga mengatakan kepada New York Times bahwa Israel berada di balik serangan itu, yang menjadi ciri-ciri Mossad. Iran bersumpah akan membalas keamatian Fakhrizadeh.

TRIBUNPANTURA.COM, TEHERAN – Beberapa detail terbaru mengenai pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, akhirnya mengemuka.

Badan intelijen Israel, Mossad, disalahkan atas pembunuhan itu.

Sebanyak 62 termasuk, penembak jitu, dan pengendara sepeda motor bersenjata api, ditambah dengan bom, dilaporkan terlibat dalam eksekusi yang terkoordinasi terhadap Fakhrizadeh.

Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Terinfeksi Corona: Saya Positif Covid-19, Berdasarkan Tes PCR

Baca juga: Kisah Serka Silvi Effendi, Rela Tinggalkan 2 Anak Balita demi Misi PBB di Lebanon: Ini Tugas Mulia

Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cipali Disambut Huja Tangis, Keluarga Ungkap Firasat Sebelum Musibah

Baca juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Desember 2020: Login www.pln.co.id atau Bisa Via WA Nomor Ini

Fakhrizadeh tewas pada Jumat (27/11/2020) saat dia menuju ke tempat peristirahatannya di daerah pegunungan yang disertai dengan konvoi tiga mobil anti-peluru.

Rincian pembunuhan Fakhrizadeh dibocorkan oleh jurnalis Iran, Mohamad Ahwaze, melalui Twitter.

Awal tahun ini, dia juga mengungkap luasnya pandemi Covid-19 di negaranya.

Detail-detail pembunuhan Fakhrizadeh diungkapkannya ketika Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji membalas pelaku pembunuhan ilmuwannya tersebut sebagaimana dilansir dari The Sun.

Janji itu dilontarkan Khamenei dalam sebuah pernyataan di situs resminya setelah Presiden Iran Hassan Rouhani muncul di televisi dan menyalahkan Israel atas pembunuhan itu.

Pejabat Intelijen Amerika Serikat (AS) juga mengatakan kepada New York Times bahwa Israel berada di balik serangan itu, yang menjadi ciri-ciri Mossad.

Menurut Ahwaze, dari 62 orang yang terlibat dalam pembunuhan itu, sebanyak 12 anggota regu penembak dikerahkan ke Kota Absard, sekitar 80 kilometer di timur Teheran.

Sementara itu, 50 orang lainnya, membantu dengan dukungan logistik meski Ahwaze tidak merinci apakah mereka berbasis di Iran atau di luar negeri.

Tim tersebut telah memata-matai Fakhrizadeh dan mengetahui bahwa Fakhrizadeh akan bertolak dari Teheran ke Absard pada Jumat.

Mereka menyusun rencana untuk melancarkan serangan di sebuah bundaran di Absard, yang dipenuhi dengan deretan pepohonan sebelum memasuki kota.

Grafis penyergapan dan pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, di Iran. Fakhrizadeh disergap dan dibunuh pada Jumat (27/11/2020).
Grafis penyergapan dan pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, di Iran. Fakhrizadeh disergap dan dibunuh pada Jumat (27/11/2020). (The Sun)

Tunggu dan Serang

Sebuah mobil Hyundai Santa Fe dengan empat penumpang dan empat sepeda motor yang membawa penembak jitu sedang menunggu Fakhrizadeh di lokasi penyergapan.

Di lokasi penyergapan juga terdapat pikap Nissan jebakan yang siap meledak saat konvoi Fakhrizadeh lewat.

Setengah jam sebelum konvoi tiga mobil anti-peluru Fakhrizadeh tiba, daya listrik dipadamkan di daerah tersebut.

Ketika mobil ketiga lewat, Nissan meledak dan konvoi Fakhrizadeh berhenti. Setelah itu, 12 penembak, termasuk dua penembak jitu, menyerang mobil kedua yang berisi Fakhrizadeh dengan hujan peluru.

“Menurut kabar yang dibocorkan Iran, pemimpin tim pembunuh membawa Fakhrizadeh keluar dari mobilnya dan menembaknya untuk memastikan dia terbunuh," kata Ahwaze.

Pasukan pembunuh kemudian berpencar setelah selesai melaksanakan tugas mereka dan tidak ada korban jiwa dari pihak mereka.

Para warga mengatakan kepada saluran televisi pemerintah bahwa mereka mendengar ledakan besar diikuti oleh suara baku tembak yang intens.

Suara baku tembak itu berasal dari suara tembakan dari pengawal Fakhrizadeh yang mati-matian melawan para pembunuh.

Sebuah helikopter polisi mendarat di daerah itu untuk mengangkut Fakhrizadeh dan lainnya ke rumah sakit terdekat.

Tetapi begitu sampai di rumah sakit terdekat, mereka terkejut karena listrik telah diputus sebelumnya. Para korban kemudian diangkut ke Teheran.

Pada Jumat pukul 19.30 waktu setempat, kematian Fakhrizadeh diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.

Kala itu, dia mengatakan bahwa seorang ilmuwan Iran terkemuka telah terbunuh dan menduga Israel ada di balik ini semua.

Jenazah Fakhrizadeh terbaring di peti mati, terbungkus bendera Iran di sebuah masjid di Teheran tengah.

Ketua Pengadilan Iran, Ebrahim Raisi, berdoa di atas jenazah Fakhrizadeh dan menjadi tontonan oleh publik yang berkabung.

Kematian Fakhrizadeh membuat ketegangan di Teluk Arab semakin meroket ketika Iran menuduh Israel mencoba memprovokasi perang dengan membunuh ilmuwan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menyebut Fakhrizadeh dalam konferensi pers tentang program senjata nuklir Iran.

"Ingat nama itu,” kata Netanyahu merujuk pada nama Fakhrizadeh.

Pembunuhan Fakhrizadeh dilakukan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah antara Iran dengan AS, bersama dengan sekutunya Israel dan Arab Saudi, atas pencarian senjata nuklir Teheran.

Iran telah berjanji untuk melakukan serangan balasan seperti guntur pada siapa pun yang melakukan serangan itu.

Sementara itu, kapal induk AS USS Nimitz dikerahkan ke Teluk Arab pekan ini berselang beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi.

Namun pejabat Angkatan Laut AS berkeras bahwa pengerahan kapal induk seberat 101.000 ton itu tidak terkait dengan adanya ancaman khusus.

Sebelumnya, Rouhani menuduh musuh bebuyutan Iran, Israel, bertindak sebagai tentara bayaran bagi AS dan berusaha menciptakan kekacauan dengan melakukan pembunuhan.

"Bangsa Iran lebih pintar daripada jatuh ke dalam perangkap konspirasi yang dibuat oleh Zionis.

Mereka berpikir untuk menciptakan kekacauan, tetapi mereka harus tahu bahwa kami telah membaca tangan mereka dan mereka tidak akan berhasil," kata Rouhani.

Dia berjanji bahwa Iran tidak akan membiarkan tindakan kriminal begitu saja dan berjanji akan membalas ketika waktunya telah tiba. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Detail Baru Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Konvoi Disergap Bom dan Penembak Jitu

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng Jadi Sorotan Presiden, Begini Respon Gubernur Ganjar

Baca juga: 8 Warga Kesesi Kabupaten Pekalongan Tewas dalam Kecelakaan Maut Tol Cipali, Berikut Daftarnya

Baca juga: Viral, Daun Pisang di Jember dan Kudus Berwarna Putih, Berkaitan Hal Mistis? Begini Penjelasan Ahli

Baca juga: Skandal Kematian Maradona, Dokter Pribadi Diduga Lakukan Pembunuhan, Suster Bikin Laporan Palsu

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved