Berita Purbalingga

Banjir Tidak Selamanya Bencana, Bisa Jadi Berkah Bagi Warga Purbslingga Ini

Banjir di sejumlah desa di Kecamatan Kemangkon, Kamis (3/12), Purbalingga bukan hanya membuat  mobilitas warga terganggu.

Editor: Rival Almanaf
KOMPAS.COM/DOK BPBD CILACAP
Banjir di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulao surut, Rabu (2/12/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, PURBALINGGA-Banjir di sejumlah desa di Kecamatan Kemangkon, Kamis (3/12), Purbalingga bukan hanya membuat  mobilitas warga terganggu.

Perekonomian warga pun terganggu. Sebagian warga harus libur bekerja karena akses jalan tak bisa dilalui. 

Pun bagi penambang pasir seperti Arif, warga Desa Jetis Kecamatan Kemangkon.

Meluapnya Sungai Klawing memaksanya untuk libur menambang.

Baca juga: Dindikbud Demak Minta Sekolah Lakukan KBM Daring

Baca juga: Berdalih Bantu Teman, Sadin Warga Cilacap Diringkus Polisi Temanggung Setelah Gadaikan Mobil Rental

Baca juga: Kronologi 179 Siswa SMK Negeri Jateng Terinfeksi Covid-19, Berawal Dari 8 Orang yang Merasa Demam

Baca juga: 503 Warga Banjarnegara Mengungsi karena Pergerakan Tanah

Dalam kondisi air sungai meluap, tidak mungkin ia memaksakan diri turun ke sungai.

Selain meluap hingga membanjiri daratan, arus sungai lebih kencang. 

Padahal untuk memunguti pasir, ia harus menyelam ke dasar sungai untuk mengaitkan jangkar yang terhubung ke perahu.

Dalam kondisi banjir, kata dia, kedalaman air bisa mencapai sekitar 15 meter. 

"Kalau kondisi normal, menyelam paling 3 meter untuk mengaitkan jangkar. Kalau banjir gini bisa 15 meter dalamnya, jadi libur, " katanya, Jumat (4/12/2020) 

Arif dan penambang lain harus menunggu sungai surut agar bisa kembali bekerja, sekitar 2 atau 3 hari ke depan jika cuaca normal.

Karena tidak bekerja, ia otomatis kehilangan potensi penghasilan. Sementara di rumah, ia juga dipusingkan dengan sisa banjir yang harus dibersihkan. 

Meluapnya sungai Klawing, menurut Arif, juga menyebabkan sekitar 4 perahu warga untuk menambang pasir di Desa Jetis hanyut. Perahu itu hanyut lantaran tali untuk tambatan terputus atau lepas akibat hantaman arus. 

Banjir di satu sisi memang menjadi musibah bagi warga terdampak.

Tetapi di lain sisi, bencana itu ternyata membawa berkah tersendiri bagi penambang pasir sepertinya. Meski harus libur beberapa hari karena sungai meluap, senyum penambang akan mengembang saat banjir surut nanti.

  Banjir ternyata membawa sedimen atau pasir hingga melimpah di sungai.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved