Penanganan Corona
Kronologi 179 Siswa SMK Negeri Jateng Terinfeksi Covid-19, Berawal Dari 8 Orang yang Merasa Demam
Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jawa Tengah sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jawa Tengah sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.
Namun kemudian, delapan orang siswa SMK mengalami batuk, demam serta anosmia (kehilangan penciuman).
Rupanya saat dilakukan tes, terbongkar 179 orang siswa di SMK tersebut positif terinfeksi Covid-19.
Ketua DPRD Jateng Bambang Kisriyanto mengemukakan, sekolah tersebut merupakan sebuah sekolah asrama.
Baca juga: 503 Warga Banjarnegara Mengungsi karena Pergerakan Tanah
Baca juga: Alami Pekan Terburuk Sebagai Pelatih, Zidane Tetap Fokus Laga Real Madrid Melawan Sevilla
Baca juga: Reaksi Susi Tanggapi Adik Prabowo dan Hotman Paris yang Sebut Kebijakan Larangan Ekspor Benur Salah
Baca juga: Sempat Mandi di Sungai, Warga Dawuhan Purbalingga Ditemukan Tergeletak tak Bernyawa
Klater tersebut diawali dari delapan siswa yang mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19.
Mereka mengalami demam, batuk serta kehilangan indra penciuman atau anosmia.
Sebanyak 27 siswa kemudian menjalani tes swab.
Hasilnya mereka dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Setelah hasil tes diketahui, Dinas Kesehatan Jateng melakukan tracing di sekolah tersebut.
Mereka mengetes 196 siswa di sekolah itu.
Hasilnya mengejutkan, sebab 152 orang siswa juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hasilnya hari ini tambah 152 siswa yang positif Covid-19. Sehingga, total yang positif 179 orang. Yang sudah dinyatakan sembuh 5 orang, tinggal 174 siswa yang masih menjalani perawatan," ucap dia.
Bambang menjelaskan, sekolah tersebut menjadi sebuah klaster setelah ditemukan ratusan siswa SMK positif Covid-19.
Uji coba pembelajaran tatap muka akhirnya ditunda sampai tertangani dengan baik.
"Iya saya sudah mendapat laporan kalau SMK Negeri ( Jateng) jadi klaster penyebaran Covid-19 karena banyak siswanya positif. Saya minta ditangani dengan baik sampai hasilnya negatif," kata dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun berencana untuk menunda rencana sekolah tatap muka setelah munculnya ratusan siswa terinfeksi Covid-19.
Tak hanya itu, ada pula empat guru SMP di Kabupaten Kudus yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
"Kemungkinan besar (PTM Januari 2021) belum karena kalau kita melihat pertumbuhan di seluruh dunia seperti ini apalagi yang di Jawa aja tumbuhnya kaya gini lebih baik kita hati-hati," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada wartawan, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Massa yang Geruduk Rumah Mahfud MD Mengaku dari Aksi Umat Islam Namun Koordinator Menampik
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Hari Ini, Sore Hari Diprediksi Alami Hujan Lebat
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal 5 Desember, Buka di Pasar Bandung dan 2 Tempat Lainnya
Baca juga: DIPA Polres Tegal Tahun 2021 Turun 5 Persen
Bagi sekolah yang tengah melakukan uji coba atau simulasi tatap muka akan dievaluasi secara ketat.
Kemudian, uji coba pembelajaran tatap muka di Jateng juga ditutup selama dua hari ini.
"Begitu ada (yang terpapar) itu saya minta langsung tutup dan tidak ada lagi yang lain. Memang anak-anak ini OTG semua tetapi kita tidak berani untuk kemudian kita meneruskan kalau nanti tidak ada evaluasinya," katanya.
"Statement saya tidak akan berubah, semua akan bergantung pada kondisi. Bayangkan yang sudah kita siapkan saja, mereka berasrama, mereka tidak keluar, itu saja bisa tertular, (penularan) itu ternyata dari orang yang keluar-masuk. Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama," Ganjar menjelaskan. (*)