Berita Regional

Cerita Remaja yang Hendak Dijadikan PSK, Diimingi Rp20 Juta Sekali Kencan, Bermula dari Keluarga

Cerita Remaja yang Hendak Dijadikan PSK, Diimingi Rp20 Juta Sekali Kencan, Bermula dari Keluarga

kompas.com
Ilustrasi kekerasan seksual atau pencabulan anak di bawah umur. 

Bermula dari masalah keluarga, seorang remaja putri berinisial LL berkenalan dengan seseorang yang menawarinya pekerjaan. Rupanya, LL hendak dijadikan PSK. Korban sempat diiming-imingi Rp20 juta sekali kencan. LL pun kabur dari wisma yang menampungnya.

TRIBUNPANTURA.COM - LL seorang remaja perempuan di Makassar ditampung di rumah aman setelah ia berhasil kabur dari sebuah wisma yang hendak mempekerjakannya sebagai PSK di Maluku Tenggara.

Rumah aman Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang ditempati LL adalah milik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar.

Kasus tersebut berawal dari LL yang memiliki masalah dengan keluarganya.

Baca juga: Bingung Cari Sangu untuk Istri yang Mau ke Luar Negeri, Unyil Ditangkap Polisi di Brebes karena Ini

Baca juga: Terungkap Alasan Rossi Tinggalkan Honda dan Pindah ke Yamaha 16 Tahun Lalu

Baca juga: Remaja Mabuk Tendang Dada Perwira Polisi, Begini Nasibnya Kini

Baca juga: Viral Video Rombongan Gubernur NTT Tendang dan Pukul Pengendara di Jalan, Ini Kata Polisi

Pada November 2020, LL kemudian dikenalkan rekannya kepada seorang perempuan yang benama Firza yang disebut bisa memberi pekerjaan pada gadis 17 tahun itu.

Dari tempat karaoke, LL kemudian pergi menemui Firza.

Saat itu, menurut pendamping korbann Lukman Hakim, Firza menawarkan LL bekerja sebagai pendamping pelanggan karoke.

Gadis 17 tahun itu pun menyetujui.

"Dia (Firza) bilang daripada begini hidupmu terkatung-katung kau susahi orangtua mu terus, mending kau kerja jadi ladies."

"Korban menolak, terus dia bilang pikirmi pale (saja) dulu sampai besok baru ambil keputusan," ujar Lukman saat diwawancara wartawan di P2TP2A Kota Makassar, Kamis (10/12/2020).

Saat itu Firza berjanji jika LL tidak akan dijadikan PSK.

Lalu LL pun menggadaikan ponselnya dengan harga Rp1 juta.

Oleh Firza, LL kemudian dikenalkan dengan seorang perempuan yang bernama Niken.

Niken kemudian membayar sejumlah uang kepada Firza untuk menebus LL.

Ditawarkan Rp20 juta sekali kencan

Perjalanan LL tak berhenti di Niken. Lagi-lagi LL dibawa ke seorang perempuan yang dipanggil Bu Lia pemilik sebuah wisma.

Lalu Bu Lia mengambil foto LL dan mengatakan akan dikirim ke salah pelanggan yang ada di Maluku Tenggara.

LL pun terkejut dan menyadari jika ia akan dijadikan PSK di Maluku Tenggara.

Ia pun menolak untuk diterbangkan ke Maluku Tenggara.

Bu Lia terus merayu LL dan menawarkan harga Ro15 juta hingga Rp20 juta untuk sekali kencan.

Namun LL tetap bersikukuh menolak tawaran tersebut.

Ia pun mengatur strategi untuk melarikan diri. LL izin pergi mandi dan berhasil kabur dari wisma tersebut.

"Dari situ mi ini anak-anak berinisiatif untuk lari. Ketika renggang pengawasannya ibu Lia dan ibu Niken di sebelah kamarnya dia (pura-pura) izin pergi mandi."

"Akhirnya dia berhasil kabur dan di tempat jualannya orang dia sembunyi," ujar Lukman.

Lapor ke polisi

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar Andi Tenri Palallo mengatakan telah melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Menurutnya kasus perdagangan perempuan di Makassar bukan pertama kali terjadi dan sudah ada beberapa korban dengan kasus yang sama.

"Setelah menerima laporan ini kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, sekarang sudah tahap penyelidikan pengambilan BAP," ujar Tenri.

Ia menbenakan jika korban LL masih di rumah aman dan pihaknya akan mendatangkan psikolog untuk mendampingi korban.

"Ini sudah masuk kategori human trafficking. Kita akan mendatangkan psikolog untuk memeriksa kondisi anak ini," tutur Tenri. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Remaja Perempuan Kabur dari Wisma Saat Hendak Dijadikan PSK, Berawal dari Masalah Keluarga

Baca juga: Server KPU Solo Trouble, Rekapitulasi Suara di Tingkat Kecamatan Dilakukan Secara Manual

Baca juga: Pemkot Tegal Ingin Kabel Telekomunikasi Ditata Lebih Rapi, Jumadi: Kita Inginkan Jalur Bawah Tanah

Baca juga: Daftar Tim yang Lolos 32 Besar Liga Europa, Ada AC Milam, MU, AS Roma, hingga Arsenal

Baca juga: Jagonya Kalah di Pilkada 4 Kabupaten/Kota Jateng, PDIP Beber Hasil Survei Sebelum Coblosan: Berat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved