Berita Batang
Hasil Pertanian Kopi di Dukuh Geritan Kabupaten Batang Capai Rp 4 Miliar
Warga Dukuh Geritan Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, terus mengembangkan potensi pertanian kopi.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Warga Dukuh Geritan Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, terus mengembangkan potensi pertanian kopi.
Pasalnya kondisi geografis Dukuh Gerita yang ada di lereng Gunung Perahu, sangat mendukung budidaya kopi.
Baik jenis kopi arabika atupun robusta bisa tumbuh subur di wilayah Dukuh Geritan yang terletak di ketinggian hampir 2.000 Mdpl lebih itu.
Baca juga: Sidang Tuntutan Konser Dangdut Viral di Tegal Ditunda Karena Jaksa Belum Siap
Baca juga: Kabar Duka, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Anjar Nugroho Meninggal Dunia
Baca juga: Maraknya Penjual Durian Keliling di Jalur Pantura Batang, Melawan Risiko Kecelakaan Demi Sesuap Nasi
Baca juga: 6 Anak di Bawah Umur di Tegal Lakukan Penganiyaan, Korban Dibacok Pakai Clurit
Bahkan mayoritas warga Dukuh Geritan menggeluti pertanian kopi, dan dijadikan sumber mata pencaharian.
Dikatakan Slamet Kepala Dukuh Geritan, 180 kepala Keluarga (KK) yang ada menjadi petani kopi dengan memanfaatkan lahan milik Perhutani.
"Di sini hampir semua menamam kopi, jenis yang paling banyak robusta, namun ada juga yang menanam arabika," jelasnya, Selasa (15/12/2020).
Ia menuturkan setiap kali panen pada pertengah tahun, Dukuh Geritan bisa menghasilkan 200 ton buah kopi.
"Untuk harga buah kopi hanis petik perkilogramnya mencapai Rp 5 ribu, namun jika sudah diproses menjadi biji bisa Rp 20 ribu," paparnya.
Ia menyebutkan perputaran uang saat panen kopi sangat besar, dan kopi dari Dukuh Geritan dikirim ke berbagai daerah.
"Biasanya dikirim ke Temanggung, dan daerah sekitar Kabupaten Batang. Sampai sekarang para petani juga masih mengembangkan luasan lahan kopi bersama Perhutani," kata Slamet.
Adapun jika ditotal, perputaran uang di Dukuh Geritan saat panen kopi bisa mencapai Rp 4 miliar lewat penjualan biji kopi.
Baca juga: Pak Guru di Cianjur Cabuli 9 Murid Laki-lakinya, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Baca juga: DPRD Setujui Lima Raperda Kota Tegal Jadi Perda
Baca juga: Viral Video Dinosaurus Diturunkan dari Truk, Begini Proses Pembuatannya
Baca juga: Sebuah Penginapan Terbakar, 6 Tamunya Meninggal Dunia
Terpisah Aris Widodo satu di antara warga Dukuh Geritan, menerangkan, adanya pertanian kopi mensejahterakan warga.
"Karena pwrawatannya mudah berkat tanah yang subur di lerang Gunung Perahu. Maka dari itu warga terus mengembangkan potensi yang ada," imbuhnya.
Ia menambahkan, warga punya keinginan untuk bersinergi dengan Pemkab Batang guna mengembangkan potensi kopi di Dukuh Geritan.
"Sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari Pemkab, sebenarnya kami ingin bekerjasama untuk mengembangkan kopi dari Dukuh Geritan," tambahnya. (bud)