Berita Jateng
Tagar #2021BaliJatidiri Ramai di Medsos hingga Kantor Gubernuran, Ganjar: Terima Kasih Pak Yoyok
Tagar #2021BaliJatidiri Ramai di Medsos hingga Kantor Gubernuran, Ganjar: Terima Kasih Pak Yoyok
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
"Saya agak kaget tadi pagi dikasih video kok ada karangan bunga. Saya sampaikan ke Pak Yoyok (CEO PSIS Semarang), manajemen PSIS, terima kasih atas karangan bunganya," kata Ganjar.
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Tagar #2021BaliJatidiri sedang ramai digencarkan suporter PSIS Semarang terutama Panser Biru di media sosial.
Bahkan, tulisan tersebut juga ramai di jalan-jalan protokol Kota Semarang yang dituangkan dalam spanduk.
Tidak hanya itu, karangan bunga yang bertuliskan tagar serupa juga memenuhi halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (21/12/2020) pagi.
Baca juga: Panser Biru desak Stadion Jatidiri Bisa Segera Digunakan Lewat Gerakan #2021BaliJatidiri
Baca juga: Mantan Napi Terorisme di Brebes Beri Bansos untuk Puluhan Manula dan Anak Yatim
Baca juga: Jokowi Tegaskan Vaksin Covid-19 Gratis, Ini Instruksi Ganjar untuk Kawal Kebijakan Presiden
Baca juga: Gibran Dilaporkan Terseret Pusaran Korupsi Bansos Mensos Juliari, Rekomendasi Anak Pak Lurah
Karangan bunga ditujukan ke Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
#2021BaliJatidiri yang memiliki maksud bahwa pada 2021 mendatang suporter tim sepakbola PSIS Semarang ingin tim kesayangannya itu kembali bermarkas di Stadion Jatidiri Semarang.
Seperti diketahui, saat ini stadion masih dalam tahap penyelesaian setelah direnovasi.
Pembangunan stadion yang dikelola Pemprov Jateng ini sempat tertunda setelah adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 di Jateng.
Mendapat kiriman karangan bunga itu, Gubernur Ganjar menyampaikan kaget lantaran pagi-pagi sudah dikirimi video adanya karangan bunga yang membanjiri halaman kantornya.
"Saya agak kaget tadi pagi dikasih video kok ada karangan bunga. Saya sampaikan ke Pak Yoyok (CEO PSIS Semarang), manajemen PSIS, terima kasih atas karangan bunganya," kata Ganjar.
Meskipun demikian, ia menyayangkan aksi tersebut lantaran sebelumnya tidak ada satu pun pihak dari manajemen PSIS yang bertemu secara resmi untuk membicarakan persoalan tersebut.
"Jadi saya tidak mengerti apa yang diinginkan. Kalau ingin kembali, jangan khawatir."
"Kalau sudah selesai, pasti akan kami berikan, kepada masyarakat, siapapun yang ingin menggunakan," tegasnya.
Ia menginginkan ada pembicaraan antara dirinya dengan manajemen jika memang ingin menggunakan kembali Jatidiri.
Ganjar juga menyampaikan sempat berkomunikasi dengan Yoyok Sukawi atau AS Sukawijaya melalui sambungan udara.
"Saya sudah kontak sama dia. (Lalu bertanya) apakah anda pernah ngobrol sama saya? Jawabannya belum. Belum kok pak."
"(Lalu saya tanya lagi) apakah anda pernah buat surat permohonan? (Jawabannya) belum kok pak. Nah kalau belum jangan ngomong dulu," katanya.