Berita Purbalingga
Jelang Tahun Baru, Harga Beberapa Kebutuhan Pokok di Pasar Segamas Purbalingga Naik
Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Purbalingga mengalami kenaikan sejak menjelang Natal dan Tahun Baru 2021
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, PURBALINGGA-Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Purbalingga mengalami kenaikan sejak menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.
Tidak terkecuali di Pasar Segamas, Purbalingga.
Sejumlah komoditas semisal telur, minyak goreng, bawang merah dan cabai mengalami kenaikan di banding bulan sebelumnya. Meski mendekati tahun baru 2021 ini, beberapa komoditas harganya berangsur turun.
Baca juga: Cegah Covid, 86 Objek Wisata di Jateng Ditutup pada Libur Tahun Baru
Baca juga: BPBD Catat 26 Kejadian Pohon Tumbang di Pekalongan
Baca juga: Ada Sekira 1.700 Lubang di Jalan Provinsi Menuju Blora
Baca juga: Pemkot Tegal Terima Laporan Kinerja Penanganan Covid-19 dari BPK Jateng, Begini Hasil Penilaiannya
Telur yang sebelumnya harganya sempat melambung, diakui pedagang Pasar Segamas Yuni, kini harganya mulai berangsur turun. Komoditas lain yang harganya sempat melonjak namun kini mulai turun adalah cabai.
"Cabai turun dari Rp 55 ribu per kilogram jadi Rp 50 ribu sekarang, " katanya, Selasa (29/12/2020)
Di sisi lain, harga beberapa komoditas lain belum turun, bahkan kembali mengalami kenaikan. Ia mencontohkan harga bawang merah yang tadinya Rp 20 ribu perkilogram naik menjadi Rp 24 ribu.
Harga minyak goreng kemasan (refill) menurut dia juga masih tinggi dan belum mengalami penurunan. Tiap karton minyak goreng rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar Rp 10 ribu.
Kepala UPT Pasar Segamas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Adi Narwanto mengatakan, harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Segamas sejak menjelang Natal dan Tahun Baru rata-rata masih stabil. Meski ia mengakui ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan semisal cabai dan daging.
Aktivitas masyarakat yang mulai berangsur normal di era adaptasi kebiasaan baru menurut dia memengaruhi peningkatan daya beli masyarakat. Volume pengunjung di Pasar di akhir tahun ini pun mulai berangsur naik, meski diakuinya masih jauh lebih sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Ini jam segini saja (siang) Pasar sudah sepi. Biasanya dulu masih ramai, " katanya
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengakui sejumlah komoditas barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga saat ini.
Fenomena semacam ini biasa terjadi ketika menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 karena kebutuhan masyarakat meningkat. Ini biasanya dipicu panic buying (pembelian karena panik) menjelang libur akhir tahun.
Baca juga: Pemkot Tegal Terima Laporan Kinerja Penanganan Covid-19 dari BPK Jateng, Begini Hasil Penilaiannya
Baca juga: Puluhan Warga di Desa Kulu Pekalongan Terjangkit Chikungunya
Baca juga: Berikut Enam Titik Fasilitas Umum di Kabupaten Tegal yang Ditutup Dua untuk Mencegah Kerumunan
Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 Objek Wisata Kabupaten Batang Tetap Buka Dengan Pembatasan Pengunjung
Tetapi ia menilai kenaikan harga barang kebutuhan akhir tahun ini masih wajar, tidak seperti periode sama di tahun-tahun sebelumnya. Ia juga belum melihat adanya panic buying yang memicu lonjakan harga di pasar.
Masa pandemi Covid 19 diakuinya cukup memengaruhi daya beli masyarakat, termasuk pada momentum akhir tahun ini. Terlebih pemerintah membuat kebijakan pembatasan libur akhir tahun sehingga banyak warga di perantauan yang tak pulang.
"Saya belum melihat ada panic buying seperti tahun-tahun sebelumnya, " katanya