Berita Pekalongan

Kompol Basuki : Kasur Spring Bed Palsu Diproduksi di Tegal

Polsek Pekalongan Selatan berhasil mengungkap penjualan kasur spring bed yang bermodus cuci gudang.

Editor: Rival Almanaf
Tribun-pantura.com/ Indra Dwi Purnomo
Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki (kanan) memperlihatkan kasur springbed yang palsu 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Polsek Pekalongan Selatan berhasil mengungkap penjualan kasur spring bed yang bermodus cuci gudang.

Ada tiga penjual yang berhasil diamankan Polsek Pekalongan Selatan.

"Tiga pelaku ini berinisial AS (46), RM (47), dan SY (46). Ketiganya merupakan warga Kabupaten Tegal," kata Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki saat dihubungi Tribun-Pantura.com, Selasa (5/1/2021).

Kapolsek Pekalongan Selatan mengungkapkan, kasur springbed palsu tersebut diproduksi di Tegal.

Baca juga: 28 Ribu Lembar Sertifikat Tanah Dibagikan di Kabupaten Tegal, Bupati Sebut Telah Melampaui Target  

Baca juga: Penyelenggara Konser Dangdut di Tengah Pandemi Dituntut 4 Bulan Penjara dan Denda Rp 20 Juta

Baca juga: Mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Meninggal Dunia Karena Covid-19

Baca juga: Hari Ini Putra Abu Bakar Basyir Bertolak ke Jakarta untuk Jemput Ayahnya di Lapas Gunung Sindur

"Dari hasil keterangan mereka (penjual), barang tersebut diambil dari Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal," ungkapnya.

Pihaknya menuturkan, penjual springbed palsu ini modusnya menjual barang murah dengan alasan masih cuci gudang.

"Mereka itu keliling kampung dan menawarkan barang murah. Saya imbau ke masyarakat, kalau ada penjual dengan modus seperti itu lebih berhati-hati dan jangan tergiur," tuturnya.

Dari kasus ini, polisi juga mengamankan lima kasur dan satu unit pikap bernomor polisi G 1776 QZ yang digunakan untuk mengangkut kasur tersebut.

Diberitakan sebelumnya, nasib miris dialami Arofatur Rohman warga RT 2 RW 9, Kelurahan Kertoharjo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang membeli tempat tidur baru atau springbed.

Pasalnya, niat bisa beristirahat di kasur baru malah urung karena springbed yang dibeli ternyata abal-abal alias palsu.

Bahkan, ketika springbed itu dibuka, isinya bukan seperti springbed seharusnya melainkan berisi kardus yang hanya disanggah dengan balok kayu.

Arofatur Rohman mengatakan, awalnya, ia tidak tahu kalau kasur springbed itu palsu. Karena, dari tampilan bagus dan ada promo. Selain itu juga, istri minta dibelikan kasur baru

Bahkan, lebih menyakinkan lagi ada garansi 3 tahun dan apabila rusak bisa diganti.

"Jadi ceritanya itu tiga hari yang lalu, waktu saya di rumah ditawari kasur springbed sama orang dengan harga sangat murah karena masih promo cuci gudang," kata Arofatur saat ditemui Tribun-Pantura.com, Senin (4/1/2021) siang.

Kemudian, karena bentuk kasur itu bagus dan istri ingin kasur baru akhirnya ia menawar barang tersebut.

"Saya tanya harganya berapa? Penjual bilang harganya Rp 1,2 juta. Terus saya tawar hingga Rp 700 ribu tapi penjual tidak mau. Harga pas nya Rp 900 ribu," imbuhnya.

Arofatur menceritakan, kalau dengan harga Rp 900 ribu ia tidak mau membayar lunas, kemudian penjual menawari untuk kredit.

"Penjual minta dp atau uang muka Rp 300 ribu dan nantinya tiap bulan membayar Rp 50 ribu. Saya, akhirnya mau kalau kredit."

Ia mengungkapkan, penjual tahu kalau barang yang dijual itu palsu, akhirnya bertanya tentang burung peliharaannya.

"Karena sing dodol reti (karena yang jual tahu) springbed palsu, menawar burung peliharaannya. Saya jawab burung itu harganya Rp 600 ribu."

"Lalu, penjual ngomong daripada hutang digenapi saja burung dan Rp 300 ribu dapat kasur springbed. Akhirnya saya mau dan membeli kasur tersebut," ungkapnya.

Setelah kasur itu dibeli dan dijadikan untuk tiduran anak. Namun, ada terasa aneh dengan springbed yang dibeli.

"Saya bongkar kasur itu mas. Ternyata kasur tersebut berisi kardus dan hanya disanggah dengan balok kayu," katanya.

Dikatakannya, melihat kejadian itu ia langsung mencari penjual tersebut.

Kemudian, pada hari Minggu (3/1/2021) sore ia melihat penjual kasur yang hampir sama dengan penjual kasur yang dibeli waktu lalu.

Baca juga: Alami Kecelakaan di Tol Solo Semarang, Eks Personil Trio Macan Menderita Luka Berat

Baca juga: Mekanisme Vaksinasi di Banyumas, Petugas Kesehatan Akan Turun Langsung ke Desa-Desa

Baca juga: Viral Kisah Anak SD Bantu Ayah yang Jadi Korban Tabrak Lari Ambil Orderan Ojol

"Saya berhentikan penjual kasur itu, tanya harganya berapa? Penjual bilang harga Rp 1,2 juta. Terus, saya tawar-menawar dan deal harganya Rp 300 ribu," kata Fatur.

Kasur yang dibelinya itu dibawa ke rumah.

Tetangganya yang melihat ada kasur murah juga ingin beli, tapi ada syaratnya.

"Syaratnya yaitu membongkar kasur tersebut, apakah itu palsu atau tidak. Melihat warga yang seperti itu. Penjual lari ke Polsek Pekalongan Selatan."

"Setelah dicek anggota polsek dan dibongkar bersama-sama warga. Kasur yang dijual itu palsu," katanya. (Dro)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved