Berita Semarang
Harga Kedelai Naik, Ukuran Tahu-Tempe Diperkecil
Dalam beberapa hari terakhir harga kedelai sebagai bahan utama pembuatan tahu dan tempe mengalami kenaikan yang signifikan.
TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Dalam beberapa hari terakhir harga kedelai sebagai bahan utama pembuatan tahu dan tempe mengalami kenaikan yang signifikan.
Saat ini harga kedelai mencapai Rp 10.000 per kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp 6.400 per kilogram.
Meroketnya harga kedelai dikeluhkan oleh para produsen tahu dan tempe. Bahkan, banyak produsen memperkecil ukuran barang produksinya.
Pantauan Tribun-Pantura.com pada Selasa (5/1/2021) di Pasar Induk Kajen harga kedelai mencapai Rp 10 ribu perkilogram.
Baca juga: Tiga Penjual Kasur Spring Bed Palsu Dilepas Polisi, Ini Alasannya
Baca juga: PPP Sebut Pembangunan Kota Tegal Cukup Signifikan
Baca juga: Warga Jembayat Kabupaten Tegal Laporkan Kades yang Diduga Korupsi Dana Desa dan Bantuan Covid-19
Baca juga: Kompol Basuki : Kasur Spring Bed Palsu Diproduksi di Tegal
Salah satu pedagang kedelai Suirah (65) mengatakan, harga kedelai naik secara bertahap sejak awal Desember 2020.
"Awalnya harga kedelai Rp 6.400 per kilogram. Jelang natal dan tahun baru harga berubah lagi jadi Rp 9.150. Sekarang sudah Rp 10 ribu," kata Suirah kepada Tribun-Pantura.com.
Menurutnya, naiknya harga kedelai ini membuat para produsen dan pedagang tahu-tempe kelimpungan.
Karena tidak berani menaikan harga jual, akhirnya mereka terpaksa memperkecil ukuran tahu-tempe.
Salah satu produsen sekaligus pedagang tahu dan tempe di Pasar Induk Kajen Sinok Awaliyah (47) mengatakan di awal tahun 2021 harga kedelai terus naik.
Baca juga: Penyelenggara Konser Dangdut di Tengah Pandemi Dituntut 4 Bulan Penjara dan Denda Rp 20 Juta
Baca juga: Mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Meninggal Dunia Karena Covid-19
Baca juga: 18 Pejabat Disdik Kabupaten Tegal yang Baru Dilantik Diminta Optimalkan Pembelajaran New Normal
Baca juga: Jadwal Siaran Serie A Liga Italia AC Milan vs Juventus, Stevano Pioli Sebut Bukan Laga Penentuan
"Kami cukup repot menyikapi kenaikan harga kedelai. Karena, kalau harga jual saya naikan, pembeli bisa tidak mau beli."
"Antisipasi hal itu, akhirnya saya kecilkan ukuran tahu dan tempe. Itupun pembeli kadang masih bertanya-tanya karena tahu dan tempe makin tipis," katanya.
Sinok mengungkapkan sejak harga kedelai naik penjualan dan omzet masih relatif normal.
"Alhamdulillah kalau penjualan per hari belum mengalami penurunan drastis," ungkapnya. (Dro)