Berita Pemalang

Jembatan Penghubung Desa di Kecamatan Randudongkal Pemalang Amblas, Warga Harus Memutar 65 Kilometer

Amblasnya pondasi jembatan penghubung Desa Kejene dan Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal Pemalang.

Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Budi Susanto
Kondisi terkini jembatan Kali Ayer, penghubung Desa Kejene dan Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal Pemalang, yang rusak akibat digerus aliran Kali Ayer, Jumat (15/1) 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEMALANG - Amblasnya pondasi jembatan penghubung Desa Kejene dan Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal Pemalang, membuat warga yang berkepentingan melintasi antar desa harus memutar jauh. 

Jarak tempuh pun mencapai 65 kilometer, karena harus melewati Kecamatan Warureja, Tegal, dan Kecamatan Pemalang, untuk kemudian menuju ke Kecamatan Randudongkal. 

Camat Randudongkal, Sis Muhammad, membenarkan jauhnya jarak tempuh yang harus dilalui warga jika jembatan tak segera diperbaiki.

Baca juga: Pekan Depan, BPBD Akan Pasang EWS di Desa Bodas Pekalongan

Baca juga: BMKG Ingatkan Ada Potensi Gempa Susulan dan Tsunami di Majene

Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Tegal, Dalam Empat Hari Bertambah 103 Kasus Baru Virus Corona

"Memang jauh karena harus memutar sejauh 65 kilometer, kondisi terkini jembatan tak bisa dilalui menggunakan kendaraan," ucapnya, Jumat (15/1/2021).

Dilanjutkannya, TNI Polri dan dinas terkait tengah melakukan peninjauan ke jembatan Kali Ayer. 

"Yang amblas ada di wilayah Desa Kejene, dari jembatan jarak terdekat dengan pemukiman di Desa Gongseng mencapai 4 kilometer. Sedang jarak terdekat desa Kejene mencapai 7 kilometer," paparnya.

Sis menuturkan, koordinasi telah dilaksanakan dan pekan ini akan dibuatkan akses darurat menggunakan kayu.

Baca juga: 8 Orang Terjebak Reruntuhan Gempa Majene, Sementara Tiga Berhasil Dievakuasi 1 Tewas

Baca juga: RSI Muhammadiyah Kendal Tambah 21 Ruang Isolasi dan 1 Unit Alat PCR untuk Tangani Covid-19

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar Pada Jumat Dini Hari

"Penangan sementara akan dilakukan secepatnya, akan dibuatkan jembatan darurat, minimal kendaraan roda dua bisa melintas," imbuhnya. 

Ia menambahkan, jembatan itu menjadi andalan warga untuk mengirim ternak dan keperluan lainya ke Kecamatan Randudongkal. 

"Untuk sementara memang belum bisa dilalui, penjalan kaki sebenarnya bisa melintas, namun sangat berbahaya," tambahnya. (bud) 

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved